Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Rupiah Pagi Ini Menguat ke Level Rp 14.400 per Dollar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Selasa (28/7/2020) kembali menguat.

Editor: Sansul Sardi
Dok. HaloMoney.co.id via TribunWow.com
Ilustrasi Uang 

Sementara bursa saham regional pagi ini dibuka positif.

Seperti indeks Hang Seng Hong Kong yang naik 0,62 persen, indeks Komposit Shanghai menguat 0,5 persen, indeks Strait Times bertambah 0,73 persen, dan indeks Nikkei Tokyo meningkat 0,34 persen.

Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat pada Level Rp 14.560 per Dollar AS

Penghasilannya Bisa Capai Miliaran Rupiah per Bulan, Ini Daftar 10 Youtuber Teratas di Indonesia

Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) hari ini diproyeksikan akan melanjutkan kenaikan. Kemarin, IHSG ditutup menguat 0,66 persen pada 5.116,67.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG berpotensi menguat dengan ditopang sentimen positif dari stimulus fiskal pemerintah AS.

“Indeks bisa konsolidasi menguat terbatas, terdorong sentimen utama berupa kesepakatan 1 triliun dollar AS. Ini positif bagi pasar,” kata Hans kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Tingginya harapan masyarakat mendapatkan paket lanjutan mendorong pergerakan indeks.

Padahal tunjangan pengangguran yang akan digelontorkan sebesar 400 dollar AS per bulan hingga Desember, berbeda dengan sebelumnya, 600 dollar AS per bulan.

Di sisi lain, kenaikan laba industri China setelah negara tersebut berangsung mengalami pengurangan jumlah kasus Covid-19 menjadi sentimen positif.

Sentimen positif juga datang dari bantuan dana penelitian untuk perusahaan bioteknologi Moderna yang sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19.

Walau demikian, tekanan indeks masih dibayangi oleh kelanjutan konflik China dan AS menyusul aksi saling tutup konsulat pada kedua Negara di Houston dan Chengdu.

Risiko jangka pendek terbesar saat ini adalah salah satu negara baik AS maupun China melangkah lebih jauh dan melanggar kesepakatan perjanjian fase Satu.

Dari domestik, kekhawatiran pasar muncul dari penyebaran kasus Covid-19 yang banyak terjadi di perkantoran.

Hal ini dinilai sangat mengkhawatirkan, karena ada kemungkinan jika berlanjut, akan berujung pada pemberhentian operasional perkantoran.

“Penyebaran Covid-19 di perkantoran, berbahaya kaerena kantor kalau ditutup bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved