Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kisah di Balik Foto Anak Berbusana Baju Adat Kupang, Gorontalo hingga Kaltara di Uang Baru Rp 75.000

Deretan cerita para bocah berpakaian adat di balik uang baru Rp 75 ribuan yang baru saja dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Editor: Sansul Sardi
Istimewa
Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan akan merilis uang rupiah khusus edisi peringatan HUT ke 75 Tahun Kemerdekaan RI 

"Waktu itu, kami belum tahu tujuan pemotretan itu untuk apa karena katanya rahasia," ujarnya.

Namun rasa penasarannya itu terjawab. Ia terkejut saat melihat gambar anaknya terpampang jelas di uang pecahan Rp 75.000 yang diluncurkan di HUT ke-75 RI.

Ia merasa bangga dengan prestasi tersebut. Apalagi wajah anaknya bisa dilihat masyarakat luas.

Aditya kenakan baju Gorontalo

Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang.
Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang. (KOMPAS.COM/IST)

Rasa bangga juga dirasakan oleh pasangan Pasangan Siti Murtafiah Mooduto (35) dan Dwi Kurniawan (45) warga Gorontalo.

Foto sang anak, Aditya Perpatih (9) yang menggunakan baju adat Gorontalo (makuta) berwarna merah tercetak di uang kertas edisi Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI.

Bagi banyak masyarakat Gorontalo, baju adat ini lazim dikenakan pengantin saat resepsi pernikahan.

Namu baju tersebut adalah baju kebesaran Raja Gorontalo.

“Sebagai orang Gorontalo saja, kami sangat bangga. Apalagi saya adalah ibu dari Aditya Perpatih,” kata Siti Murtafiah Mooduto, Selasa (18/8/2020).

Ia bercerita setahun lalu, anaknya diminta untuk mengenakan baju adat makuta oleh staf dari Bank Indonesia dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri.

Waktu itu ada 3 anak yang diminta untuk mengenakan makuta dan akan difoto.

Namun sayang dua anak lainnya tidak datang, sehingga yang menjalani pemotretan adalah Aditya Perpatih.

Sebelumnya Aditya difoto, ada tamu dari Jakarta yang konsultasi dengan Dinas Pendidikan untuk mendapatkan informasi tentang baju adat dan maknanya.

Mereka juga melakukan survey ke sanggar untuk mendapatkan baju adat anak yang terbaik.

“Sungguh kami tidak tahu jika ternyata foto itu digunakan sebagai gambar pada uang kertas yang baru diluncurkan, kami tahu sehari sebelum uang dikenalkan kepada masyarakat,” ujar Siti Murtafiah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved