Begini Sosok Siti Fauziah, Pemeran Bu Tejo di Film Pendek TILIK dalam Kehidupan Nyata
Bu Tejo, pemeran utama dalam film Tilik yang memiliki karakter ceplas-ceplos. Siti Fauziah, pemeran Bu Tejo tak mengira akan seviral ini.
TRIBUNTERNATE.COM -- Sosok Bu Tejo dalam film pendek 'Tilik' tidak menyangka jika dirinya akan viral di media sosial.
Hal ini bermula saat ada beberapa penggalan dialog dari film " Tilik" ini mendadak viral dan kini meme dirinya tersebar di media sosial.
Satu diantara adalah "Dadi wong ki mbok yo sing solutip (jadi orang itu yang solutif)".
Dialog tersebut diucapkan oleh Bu Tejo, pemeran utama dalam film Tilik yang memiliki karakter ceplas-ceplos. Siti Fauziah, pemeran Bu Tejo tak mengira akan seviral ini.
• Cerita Dibalik Pembuatan Film Pendek TILIK Beserta Sinopsisnya, Tokoh Bu Tejo Trending di Twitter
• Simak Sinopsis Film Pendek TILIK, Bu Tejo yang Selalu Nyinyir soal Dian
Ozie sapaan Siti, mengetahui kalau viral di Twitter dari sang suami saat sedang mengurus rumah. Namun, itu hanya dianggap angin lalu olehnya. Tak selang berapa lama memenya dengan penggalan dialog "Dadi wong ki mbok yo sing solutip" menyebar secara masif di Instagram.
"Aku enggak tahu kalau viral di Twitter. Ya dikasih tahu suami saat asah-asah (cuci piring), urus rumah, dan saya hanya bilang 'malah ngopo' (malah ngapain). Kaget saat muncul meme di-IG dan banyak sekali yang DM (direct message)," katanya, saat ditemui Kompas.com di Galeri Lorong, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Kamis (20/8/2020).

Ozie sempat takut menjadi viral selama dua hari di Twitter. Di benaknya menjadi viral adalah seseorang yang bermasalah sehingga banyak warga net yang menghujat.
"Deg-degan banget. Aku takut sebenarnya kalau jadi sorotan. Salah apa sampai jadi segini antusiasnya, tak terbayang selama ini," ujarnya heran.
Wanita berusia 31 tahun ini mengungkapkan, dialog yang dijadikan meme sebenarnya tidak ada pada naskah film Tilik.
Kalimat tersebut murni hasil improvisasinya. "Yang sering dijadikan meme itu sebenarnya adalah ceklopanku (asal ngomong), itu tidak ada di naskah," ungkapnya.
Selain kalimat tersebut, ada beberapa dialog yang merupakan hasil improvisasi dan berhasil membuat penonton kesal, tapi juga tergelitik.
Seperti saat truk yang ditumpangi rombongan pada film Tilik diberhentikan oleh polisi.
"Tak andakke dulurku piye he. Podo-podo polisi bintange jejer-jejer limo, (Saya adukan saudara saya bagaimana. Sama-sama polisi bintangnya berjejer lima). Itu juga clekopanku," ungkapnya.
Tak hanya para penonton yang dibuat dongkol oleh karakter Bu Tejo, saat menonton Tilik dia juga merasa tergelitik. "Sampai sekarang kalau nonton Tilik, kok nggilani banget ya (kok menjijikan banget ya)," ucapnya diiringi tawa.
Ibu satu anak ini mengaku belum mendengar ada penonton yang kesal saat dia memerankan karakter Bu Tejo. "Yang tahu ya saudara teman, bahkan teman-teman ada yang bilang kalau sebenarnya ini Bu Tejo yang memerankan Ozie, bukan Ozie memerankan Bu Tejo," ujarnya.
Tribunjogja.com mendapat kesempatan untuk berbincang via pesan singkat dengan sutradara Wahyu Agung Prasetyo dan produser Elena Rosmeisara.
Kepada Tribunjogja.com, Elena mengatakan dirinya merasa gemetar karena ’Tilik’ sedang dibicarakan banyak orang.
• Karakter Bu Tejo dalam Film Tilik Dibuat Sangat Nyinyir, Ternyata Ini Alasannya
• Trending di Twitter, Akun Instagram Bu Tejo di Film Pendek TILIK Langsung Ramai Dikomentari Warganet
“Jadi setelah dipingit selama dua tahun untuk distribusi ke festival, kami merasa bahwa film ‘Tilik’ harus menjangkau seluas-luasnya penonton,” ujar Produser ‘Tilik’, Elena Rosmeisara dalam wawancara eksklusif dengan Tribunjogja.com, Rabu (19/8/2020).
Dari alasan tersebut, Elena dan tim kemudian merilis ‘Tilik’ di YouTube dan hingga kini sudah ditonton ratusan ribu orang.
“Isu yang kami bawa sepertinya memang dibutuhkan untuk edukasi masyarakat Indonesia. Apalagi di kalangan ibu-ibu yang sangat sensitif dengan kabar hoax tanpa kroscek ulang,” tambahnya.
IDE PEMBUATAN ‘TILIK’ SUDAH ADA SEJAK 2016

Ditambahkan Elena, ide untuk membuat film ‘Tilik’ ini sebenarnya sudah ada sejak 2016. Namun, tim baru bisa mengeksekusi di tahun 2018.
“Ini sebenarnya ide dari penulis naskah, mas Bagas Sumartono. Jadi, dia melihat fenomena tilik atau menjenguk dengan menggunakan truk yang ada di Yogyakarta, sepertinya bagus jika diangkat menjadi film. Saat itu, truk masih boleh mengangkut orang,” terang Elena.
Dari fenomena tersebut, tim kemudian memiliki ide untuk membuat film berkaitan dengan jenguk-menjenguk menggunakan truk itu.
“Tapi waktu itu, kami masih merasa kayaknya ide ini terlalu mahal untuk direalisasikan. Kami filmmkaer masih belajar, masih merasa skillnya belum sejauh itu bahkan untuk syuting proper saja masih sulit,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 2018, mereka sudah melewati banyak hal dan segera mengeksekusi ide tersebut.
“Kebetulan ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, program dana keistimewaan yang diberikan ke pekerja seni, termasuk di ranah film. Kami submit naskah dan proposalnya kesana, kemudian mereka melakukan seleksi, pitching dan akhirnya jadilah film ini,” bebernya.
SEMPAT IKUT ’TILIK’ DENGAN TRUK

Uniknya, Elena dan tim sempat ikut aktivitas tilik dengan truk yang diinisiasi orang-orang desa. Mereka ingin menjenguk tetangga yang sakit dengan menggunakan truk menuju RS.
“Kami sempat ikutan menjenguk dengan truk itu. Awalnya, kami lagi observasi di rumah orang yang cukup disegani di salah satu desa di Yogyakarta. Pas banget, ternyata ada warga yang ingin menjenguk warga lain di rumah sakit dengan truk,” jawab Elena.
Dari situ, Elena dan tim mulai memahami bagaimana rasanya menjenguk orang sakit dengan naik truk ke tempat tujuan. “Saya sempat ikut dua kali. Satu yang diatas truk, satu lagi yang kami ikutin pakai motor,” ucapnya.
Ia melihat, sebenarnya warga yang di truk itu hanya fokus dan menjaga keseimbangan ketika diatas truk, tidak ada yang sempat berbicara seperti yang ada di film ‘Tilik’.
“Kami kaitkan dengan fenomena bagaimana ibu-ibu ketika sudah pada berkumpul, pasti akan membicarakan banyak hal bukan?” kata Elena.
Sementara, sutradara film ‘Tilik’, Wahyu Agung Prasetyo juga mengatakan hal yang sama. Ia merasa bersyukur ‘Tilik’ bisa dinikmati lebih banyak orang.
Ia menceritakan, cukup banyak kendala untuk membuat film ‘Tilik’ ini, terlebih di alam dan medan. Saat itu, mereka sempat kehujanan saat syuting ’Tilik’.
“Kami juga merasa senang bisa memberikan banyak hal baru untuk ibu-ibu itu. Tidak hanya masalah material kan, tapi juga pengalaman dan ilmu baru,” tandasnya.( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ini Dia Penampakan Pemeran Bu Tejo Film Tilik di Kehidupan Nyata
Editor: Iwan Al Khasni