Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kisah Perawat di Palembang Rawat Pasien ODGJ yang Juga Terpapar Covid-19: Double Pekerjaan

Tidak hanya masyarakat biasa, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga berisiko tertular Covid-19.

Kompas.com
Ilustrasi virus corona 

Dokter dan perawat harus ekstra memberikan obat-obatan dan berusaha untuk membuat pasien tersebut tidak mengamuk kembali.

"Karena dia diisolasi di ruangan tersendiri, tidak boleh keluar sampai dia benar-benar negatif, tidak ada teman tentu mengalami kebosanan, dan ada yang sampai mengamuk," ujarnya.

Selain itu, protokol kesehatan yang mengharuskan petugas medis menggunakan pakaian hazmat lengkap, ada waktu tertentu bagi perawat untuk mendatangi pasien ODGJ yang konfirmasi Covid-19.

Kepala Ruang Kenanga Khusus Covid-19 RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel, Rita Apriani, S.Kep, Ners.
Kepala Ruang Kenanga Khusus Covid-19 RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel, Rita Apriani, S.Kep, Ners. (Maya Citra Rosa/Sripoku.com)

Dalam satu hari, perawat dan dokter paling tidak harus menggunakan hazmat lengkap sebanyak tiga kali, yaitu pagi, siang dan malam, belum lagi jika pasien dalam keadaan tidak tenang, Rita harus sigap menangani pasien tersebut.

"Kita kolaborasi dengan dokter mengobati jiwanya terlebih dahulu, jika jiwanya sudah tenang maka pengobatan Covid-19 jadi lebbih mudah, kita juga pantau melalui cctv," ujarnya.

Menurut wanita kelahiran Prabumulih, 30 April 1982 ini, pasien ODGJ yang menderita Covid-19 di RS Erba masih dalam usia produktif, rentan umur 30 tahun ke atas, juga ada pasien yang bergejala dan tidak bergejala.

"Waktu itu ada pasien yang bergejala, dia demam, sakit tenggorokan, batuk karena ada komorbid, juga ada yang tidak bergejala," ujarnya.

Namun merawat pasien ODGJ ditambah dengan Covid-19 tidak selalu menyulitkan, saat pasien sudah tenang, biasanya akan mudah untuk diajak berbicara dan diarahkan dalam perawatannya.

Saat ini tersisa hanya satu pasien ODGJ yang konfirmasi Covid-19 masih dirawat di Ruang Kenanga, pasien lainnya sudah melakukan perawatan seperti biasa.

"Tinggal satu pasien lagi yang melakukan isolasi mandiri, kondisinya baik, beberapa hari lagi sudah bisa masuk ke perawatan biasa," ujarnya.

Meskipun pandemi belum juga usai, Rita berharap agar ODGJ mendapatkan perhatian penuh, baik dari keluarga maupun orang sekitarnya, karena termasuk dalam orang-orang yang rentan tertular Covid-19.

"Termasuk rentan tertular, karena ODGJ itu kan ketika dia sakit tidak mengeluh, jadi harus ada perhatian khusus terutama dari keluarga," ujarnya. (Sripoku.com/Maya Citra Rosa)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah Haru Perawat RS Ernaldi Bahar Sumsel, Rawat ODGJ yang Terpapar Covid-19 : Double Pekerjaan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved