Pengakuan Ayah Angkat Bocah 8 Tahun Minum Susu Campur Narkoba Sejak Bayi: Pusing Jika Tak Mencuri
Ayah angkat bocah delapan tahun yang sudah berulang kali mencuri akhirnya buka suara.
Menanggung malu
Lama kelamaan, Adam tak sanggup menanggung malu karena perbuatan B yang tidak bisa dihentikan.
Dia sering mendapatkan komplain yang sama dari warga.
"Kalau nakalnya macam anak anak umum, dalam artian tidak mencuri, masih boleh saya kasih sekolah, biar sampai SMP mau saya kasih biaya. Cuma kalau mencuri begitu, malu kita," sambung Adam.
Adam lalu mengembalikan B kepada ibunya, R (37) setelah setahun berlalu.
Adam sebenarnya berniat mengadopsi karena B sempat hidup sendirian dengan kondisi ayah ibunya bercerai.
"Saat mamaknya ditahan di sebelah (Malaysia), B ini hidupnya luntang-lantung sendirian. Mamaknya bercerai dengan bapaknya waktu itu, kebetulan keluarga B pernah sewa saya punya rumah. Jadi saya minta B untuk kami adopsi jadi anak angkat, kasihan kan, itu tahun berapa lupa saya," ujar Adam.
Warga siap tanggung separuh biaya rehabilitasi
Ketua RT setempat, Akas, enggan disalahkan atas kondisi B.
Menurutnya, masyarakat selama ini ikut memantau B karena tidak ada yang mengasuhnya.
Namun justru warga merasa disalahkan oleh Dinas Sosial Nunukan yang menganggap masyarakat abai.
"Saya bilang ke mereka, ibu jangan bilang begitu, ini anak bukan tinggal dengan orang tuanya, masyarakat sini yang pelihara. Kalau memang kami disalahkan dengan adanya B yang seperti itu, silahkan letak dia di panti sosial, kalau masalah biaya jadi alasan, kami mau bayar setengahnya asal dia sembuh dari dia punya kebiasaan mencuri itu," katanya.
Warga sebenarnya resah terhadap kebiasaan B, namun warga juga tidak bisa menyalahkan B yang masih belum bisa berpikir panjang.
B lebih senang keluyuran daripada tidur di rumah bersama ibunya.
Sedangkan ayahnya memang tidak bisa membersamai B karena dipenjara delapan tahun atas kasus narkoba.