Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Rival di Pilpres 2019, Kini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Masuk ke Kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin

Sekadar mengingatkan, Sandiaga Uno merupakan calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang maju ke Pemilihan Presiden RI 2019.

Dok. Saturdays via Kompas.com
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Sandiaga Uno akhirnya mengikuti jejak Prabowo Subianto yang sudah terlebih dahulu masuk ke kabinet dengan jabatan sebagai menteri pertahanan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merombak atau me-reshuffle Kabinet Indonesia Maju dan mengumumkan nama enam menteri baru.

Salah satu nama menteri baru yang mencuri perhatian publik adalah Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusbandio, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Sandiaga Uno akhirnya mengikuti jejak Prabowo Subianto yang sudah terlebih dahulu masuk ke kabinet dengan jabatan sebagai menteri pertahanan.

Mengingatkan kembali, Sandiaga Uno merupakan calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang maju ke Pemilihan Presiden RI 2019.

Keduanya bertarung di Pilpres 2019 melawan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.

Setelah mengumumkan Sandiaga Uno dan lima calon menteri baru lainnya, Jokowi berencana melantik mereka pada Rabu (23/12/2020) besok.

Profil Sandiaga Uno

Sosok Menparekraf Sandiaga tidak asing bagi publik Indonesia karena dia adalah pengusaha sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga juga pernah maju sebagai Calon Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat itu ia mendampingi Prabowo Subianto.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan profil singkat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Berdasarkan biografi Sandiaga Uno, ia pernah bekerja di sebuah perusahaan namun kemudian perusahaan itu bangkrut.

Kemudian, bersama rekannya, Sandiaga mendirikan perusahaan di bidang keuangan yaitu PT Saratoga Advisor.

Sandi pernah dinobatkan oleh Globe Asia sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai 245 juta dollar AS.

Ia juga mendapat penghargaan Enterpreneur of The Year dari Enterprise Asia pada 2008.

Baca juga: Insiden Tol Jakarta-Cikampek, Bareskrim Polri Sebut Keluarga 6 Laskar FPI Menolak Jadi Saksi

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet pada Rabu Pon, Pengamat: Tanggal atau Hari Tak Perlu Jadi Pertimbangan Khusus

Baca juga: BREAKING NEWS Reshuffle Kabinet: Joko Widodo Umumkan 6 Nama Menteri Baru, Ada Sandiaga Uno

Peluang capres?

Masuknya nama Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini disebut-sebut sebagai peluang untuk menuju Pemilu Presiden 2024. 

Apalagi selama ini dua nama ini muncul dalam berbagai survei. 

"Semua kepala daerah dan menteri adalah capres potensial 2024. Menurut saya jangan dipersoalkan. Memang bagus kalau presiden kita datang dari kepala daerah atau menteri yang berhasil," ujar Pengamat Politik M Qodari dalam diskusi  daring "Reshuffle Berskala Besar?", Selasa (22/12/2020).

"Kita ingin presiden nantinya adalah yang berkompeten dan sukses di pemerintahan sehingga kalau jadi presiden tidak kagok-kagok amat," ujar Qodari.

Menurut dia, Jokowi sebelum jadi presiden dulunya adalah wali kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

Demikian pula SBY sebelum jadi presiden adalah pernah menjadi menteri.

"Menjadi menteri atau kepala daerah adalah dua panggung terbaik menjadi presiden 2024," ujar Qodari.

Dia mengatakan Jokowi memilih menteri yang benar-benar dianggap bisa bekerja.

"Pak Jokowi setahu saya senang dengan kepala daerah atau menteri yang dianggap berhasil bekerja. Pak Jokowi itu sutradara juga. Dia atur siapa yang bagaimana 2024 nanti yang maju adalah sosok yang berhasil dan berprestasi di bidangnya masing-masing," ujar Qodari.

"Ini bagus. Artinya nanti di Pilpres 2024 masyarakat punya pilihan dari best of the best. Jangan sampai masyarakat memilih yang populer tapi tidak berprestasi," ujarnya.

Baca juga: Jika Sandiaga Uno Diangkat Jadi Menteri, Prabowo Subianto Disebut Tak Akan Keberatan

Karpet merah

Sementara itu, Pengamat Politik dan Hukum Ketatanegaraan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Agus Riewanto, menilai Sandi bisa mendapatkan karpet merah untuk maju dalam kontestasi Pilpres ke depan jika ditunjuk sebagai menteri.

"Panggung menteri itu menjadi kesempatan seseorang untuk menjadi tokoh nasional," ungkap Agus kepada Tribun Solo, Senin (21/12/2020).

Sehingga, Sandi dipandang akan dengan mudah menjadi sosok yang akan kembali bertarung di kancah Pilpres, termasuk Pilpres 2024 mendatang.

"Bisa jadi Sandiaga Uno akan mendapat karpet merah untuk menjadi capres atau cawapres di kemudian hari," imbuhnya.

Hal itu dinilai Agus akan merugikan PDIP.

"Karena (menunjuk Sandi menjadi menteri) memberi panggung dia untuk menjadi tokoh nasional."

"Itu mengganggu PDIP jika PDIP tidak menyiapkan kader dengan baik, bahkan PDIP menyiapkan karpet merah untuk orang lain," ungkap Agus.

Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah jika Sandi akan berpindah haluan menjadi 'kader banteng'.

"Itu kalau dia dari Gerindra, kita tidak tahu kalau tiba-tiba pindah ke PDIP, siapa yang tahu," ujar Agus.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto: Dulu Rival di Pilpres Kini Jadi Pembantu Presiden Jokowi,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved