Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

240 Warga Israel Positif Covid-19 Setelah Divaksin Pfizer, Ini Penjelasan Dokter Penyakit Dalam

Pemberitaan warga Israel yang positif Covid-19 setelah disuntik vaksin Pfizer menjadi sorotan dokter penyakit dalam, Prof. Dr. Zubairi Djoerban.

Kompas.com/Sania Mashabi
Dokter spesialis penyakit dalam (internis) sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM. 

Ia menjelaskan bahwa vaksin Pfizer tidak dibuat dari virus corona, melainkan dengan menggunakan teknik mRNA.

Teknik mRNA sendiri merupakan kandungan kode genetik protein yang melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus.

Teknik tersebut juga membentuk antibodi jika sewaktu-waktu tubuh terinfeksi virus.

"Kenapa? Karena vaksin Pfizer bukan dibuat dari virus korona. Mereka pakai teknik mRNA, yaitu kandungan kode genetik protein yang melatih sistem imun tubuh mengenali virus. Teknik ini juga membentuk antibodi jika sewaktu-waktu virus itu datang menginfeksi. Itu yang saya tahu."

Dokter yang akrab disapa Dokter Beri tersebut juga menerangkan, proses kekebalan tubuh terhadap virus baru meningkat sekitar delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan pertama.

Yakni, sekitar 50 persen.

Oleh karenanya, dalam hal vaksin Pfizer, Prof. Zubairi Djoerban juga menekankan pentingnya dosis kedua vaksin Covid-19.

Sebab, itu akan memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus menjadi di atas 90 persen.

"Untuk diketahui. Proses kekebalan terhadap virus itu baru meningkat sekitar 8-10 hari setelah suntikan pertama. Sekitar 50 persen. Itulah mengapa dosis kedua vaksin jadi penting, karena akan memperkuat sistem kekebalan terhadap virus di atas 90 persen. Ini bicara Pfizer ya."

Kemudian, Prof. Zubairi Djoerban juga membagikan pengetahuan lanjutnya mengenai vaksin Pfizer.

Yakni, sebelum rentang waktu delapan hinggasepuluh hari, kekebalan awal dari vaksin Pfizer belum muncul.

Sehingga, masih ada kemungkinan terinfeksi.

Namun, setelah rentang waktu tersebut, risiko tertular virus corona menjadi berkurang dan tubuh akan semakin terlindungi setelah disuntik vaksin dosis kedua.

"Nah, saya membaca, sebelum 8-10 hari, kekebalan awal dari vaksin Pfizer itu memang belum muncul. Sehingga masih ada kemungkinan terinfeksi. Tapi, setelah 8-10 hari, risiko tertular jadi berkurang. Dan, semakin terproteksi dari virus setelah vaksinasi kedua."

Menyimpulkan penjelasan singkatnya, Prof. Zubairi Djoerban menegaskan masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat meski telah divaksin.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved