Beredar Gambar Penyusutan Hutan Kalimantan Tahun 1950 - 2020, Benarkah Separah Itu? Ini Kata LAPAN
Beredar gambar peta wilayah hutan Kalimantan yang terlihat semakin menyusut dari tahun ke tahun.
TRIBUNTERNATE.COM - Beredar gambar peta wilayah hutan Kalimantan yang terlihat semakin menyusut dari tahun ke tahun.
Gambar tersebut ramai di media sosial.
Gambar itu bisa dijumpai salah satunya di unggahan akun Facebook atas nama Ahmad Turamsili pada Sabtu (16/1/2021).
Dalam gambar tersebut, ditampilkan kondisi hutan Kalimantan sejak 1950 hingga 2020.
Pada 1950, hutan pulau Kalimantan (hijau tua) digambarkan masih mendominasi sebagian besar wilayah pulau tersebut.
Kemudian, berturut-turut dari tahun 1985, 2000, 2005, 2010, dan 2020, terlihat bahwa area hutan (hijau tua) semakin mengecil.
Penggundulan hutan dikaitkan sebagai penyebab terjadinya banjir yang kini melanda wilayah Kalimantan Selatan, dan menyebabkan lebih dari 20.000 warga harus mengungsi.
Benarkah kondisi hutan Kalimantan separah itu?
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, gambar yang beredar itu bukan berasal dari hasil penginderaan jauh LAPAN.
Kendati demikian, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh sudah melakukan analisis deforestrasi, dan menurutnya hasilnya tidak separah gambar yang beredar.
"Data yang diperoleh LAPAN bersama Kementerian Kehutanan dan mitra lainnya, deforestrasi tahun 2000 dan 2010 tidak seekstrem gambar yang beredar di medsos," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Thomas kemudian menyertakan gambar citra satelit pulau Kalimatan antara tahun 2000 hingga 2012.

Warna hijau tua menunjukkan wilayah dengan area hutan yang masih utuh, sedangkan warna yang lebih muda menunjukkan area hutan yang hilang.
Thomas menambahkan, untuk tahun 2020, LAPAN belum melakukan analisis terhadap deforestasi yang terjadi di wilayah pulau Kalimantan.
Ada penyusutan ada penambahan