Gempa di Sulawesi Barat
Demi Lindungi Bayi, Seorang Perawat di Majene Meninggal Tertimpa Reruntuhan Bangunan
Seorang perawat di Majene meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa di Sulbar lantaran menyelamatkan seorang bayi.
"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata Manashe, Keluarga Mia, pada Sabtu (16/1/2021).
Mia dan si bayi dilaporkan terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit selama berjam-jam.
Keduanya baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita Jumat (15/1/2021).
Setelah berhasil dievakuasi Mia dan bayi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju.
Akan tetapi, beberapa saat setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Mia meninggal dunia.
Manashe mengungkapkan, sebelum meninggal, Mia sempat mengeluh badannya terasa dingin.
"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.
Dikatakan Manashe, almarhum Mia rencananya akan dikuburkan pada Senin (18/1/2021) di Kabupaten Mamuju.
Update Gempa Sulbar 81 orang meninggal dunia
Hingga Minggu (17/1/2021) pukul 20.00 WIB, korban meninggal akibat gempa Sulbar mencapai 81 orang.
Data ini didapatkan dari pembaruan terakhir pada Minggu (17/1/2021) malam dari laporan Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB).
Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 70 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 11 orang di Kabupaten Majene.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya.
Sampai saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar, terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat.
Raditya mengungkapkan Pusdalops BNPB melaporkan kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.