Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa di Sulawesi Barat

Demi Lindungi Bayi, Seorang Perawat di Majene Meninggal Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Seorang perawat di Majene meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa di Sulbar lantaran menyelamatkan seorang bayi.

BMKG/Daryono
Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB, wilayah Majene, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo 5,9. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang perawat RS Mitra Mamuju meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). 

Ia meninggal lantaran mencoba melindungi seorang bayi yang berada di dalam rumah sakit dari jatuhan reruntuhan bangunan.

Perawat yang bernama Natsyelia Paulus Ake ini berasal dari Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.

Saat itu ia tengah menyempatkan diri menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi.

Dikutip TribunTernate.com dari TribunToraja.com, setelah menyelamatkan seorang pasien, ia kembali ke dalam bangunan rumah sakit untuk menyelamatkan bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Perawat yang akrab disapa sebagai Mia ini, sempat terjebak berjam-jam di RS Mitra Mamuju yang ambruk bersama sang bayi.

Mia sempat mendapatkan perawatan sebelum ia meninggal.

Ia dinyatakan meninggal dunia di RS Bhayangkara.

Sedangkan bayi yang diselamatkan Mia saat ini masih dalam perawatan.

Baca juga: Anak Perempuan Terjebak Reruntuhan Bangunan Gempa Mamuju, Suaranya Bergetar Saat Minta Tolong

Baca juga: Viral Video Bantuan Gempa Majene Dijarah, Mensos Risma Tegaskan Bukan Penjarahan: Mereka Kelaparan

Kronologi Kejadian

Saat gempa terjadi, seluruh ruangan RS Mitra Mamuju bergoyang dan alat-alat medis berjatuhan.

Seisi rumah sakit panik dan lari berhamburan menyelamatkan diri.

Namun, pada saat itu, Mia menyelamatkan seorang pasien dan satu bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Dikutip dari TribunToraja.com, berdasarkan keterangan dari keluarga Mia, setelah berhasil menyelamatkan satu pasien, Mia kembali ke dalam rumah sakit untuk menyelamatkan bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Namun nahas, belum sempat keluar, gedung rumah sakit ambruk sehingga Mia dan si bayi terjebak.

"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata Manashe, Keluarga Mia, pada Sabtu (16/1/2021).

Mia dan si bayi dilaporkan terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit selama berjam-jam.

Keduanya baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita Jumat (15/1/2021).

Setelah berhasil dievakuasi Mia dan bayi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju.

Akan tetapi, beberapa saat setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Mia meninggal dunia.

Manashe mengungkapkan, sebelum meninggal, Mia sempat mengeluh badannya terasa dingin.

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Dikatakan Manashe, almarhum Mia rencananya akan dikuburkan pada Senin (18/1/2021) di Kabupaten Mamuju.

Update Gempa Sulbar 81 orang meninggal dunia

Hingga Minggu (17/1/2021) pukul 20.00 WIB, korban meninggal akibat gempa Sulbar mencapai 81 orang.

Data ini didapatkan dari pembaruan terakhir pada Minggu (17/1/2021) malam dari laporan Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB).

Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 70 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya.

Sampai saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar, terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat.

Raditya mengungkapkan Pusdalops BNPB melaporkan kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.

Bantuan yang telah diberikan

Selain itu, Raditya juga menyampaikan, BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Bantuan tersebut berupa 140 dus mi instan dan 10 dus air mineral pada Minggu (17/1/2021).

"Sebelumnya BNPB juga telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan gempa bumi Sulawesi Barat sebesar Rp 4 Miliar pada Sabtu," kata Raditya.

Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp 2 miliar untuk Provinsi Sulbar, dengan rincian masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Selain itu, BNPB mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 buah masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

(TribunTernate.com/Qonitah Rohmadiena, TribunToraja.com, Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved