Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Tanggapan Fraksi PKS: Pemerintah harus Transparan

Angka kasus Covid-19 di Indonesia yang tembus satu juta mendapat sorotan dari sejumlah politisi, seperti anggota Komisi I dan IX DPR RI Fraksi PKS.

TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
ILUSTRASI - Simulasi penanganan pasien virus corona Covid-19 di RS Margono Soekarjo, Purwokerto. 

"Saya kira pemerintah tidak perlu menunggu jumlah angka kematian akibat Covid lebih banyak untuk menyatakan minta maaf. Untuk selanjutnya pemerintah harus lebih fokus dan bisa merangkul lebih banyak pihak yang kompeten untuk bersama-sama mengatasi pandemi. Wacana dan isu politik yang membuat gaduh lebih baik dibuang jauh-jauh supaya energi bangsa ini bisa fokus atasi pandemi," pungkasnya.

PKS: Penanganan Pandemi Covid-19 dari Hulu ke Hilir Masih Berantakan

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher menyinggung  penanganan pandemi yang masih berantakan dari hulu ke hilir.

"Dari hulu ke hilir penanganan COVID-19 oleh pemerintah masih berantakan.  Sejumlah persoalan masih jadi PR di lapangan, mulai dari 3T yang rendah dan belum merata, prokes 3M yang longgar, kekurangan ruang isolasi dan nakes, realisasi insentif nakes yang belum 100 persen, sengkarut data vaksinasi,  hingga buruknya  komunikasi publik," ujar Netty, kepada wartawan, Kamis (27/1/2021).

Netty juga menyebut adanya dugaan moral hazard dalam pengelolaan anggaran pandemi triliunan rupiah, yang seolah jadi bancakan untuk memperkaya diri dan kelompok, seperti dalam distribusi bansos, Kartu Prakerja, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Viral Mobil Diadang Istri karena Diduga Selingkuh, James Arthur Minta Maaf dan Dicopot dari Golkar

Baca juga: BREAKING NEWS Mantan KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia

 
"Jadi kalau pemerintah menyebut telah mengendalikan krisis pandemi dan ekonomi dengan baik, menurut saya,  ini asumsi-asumsi yang patut dipertanyakan kebenarannya. Di mana letak keberhasilannya? Apa ukuran dan indikatornya? Sementara kasus COVID-19 di Indonesia kembali pecah rekor dan   menjadi yang tertinggi di seluruh Asia Tenggara," kata dia. 

Ketua Tim COVID-19 FPKS DPR RI ini juga menyoroti angka  positivity rate Covid-19 Indonesia yang mencapai persentase 33,24%. 

Angkat tersebut, kata dia, enam kali lipat lebih dari angka 5 persen ambang batas minimal positivity rate yang ditetapkan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Dari sisi ekonomi, kita sudah masuk jurang resesi pada kuartal III-2020. Realisasi laju perekonomian minus 3,49 persen, di mana sebelumnya sempat terperosok ke angka 5,32 persen. Jadi tolong dijelaskan, atas dalih apa jika pemerintah klaim telah terjadi keberhasilan pemulihan ekonomi?" tanya Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI.

Lebih lanjut, Netty mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini adalah masalah serius yang penerapan kebijakannya harus tegas, konsisten dan tidak tebang pilih.

"Masuknya WN China di tengah kebijakan penutupan akses oleh pemerintah hingga 8 Februari tentu membuat kita kaget dan tidak habis pikir. Apa pun alasan pengecualiannya, kejadian tersebut berpotensi menjadi preseden buruk pemerintah di mata publik," jelasnya. 

"Rakyat jadi bingung dan bertanya-tanya: semetara mobilitas dan aktivitas mereka dibatasi,  mengapa  orang luar yang berpotensi membawa virus varian baru malah dibiarkan masuk," tandasnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tembus 1 Juta Kasus, PKS Minta Pemerintah Jangan Malu Akui Kelemahan Atasi Pandemi Covid-19
Penulis: chaerul umam

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tembus 1 Juta Kasus Covid-19, Legislator PKS:Penanganan Pandemi Masih Berantakan dari Hulu ke Hilir
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved