Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Komisi III DPR Tanggapi Cuitan Abu Janda: Berdampak Perpecahan, Hukum Tak Boleh Pandang Bulu

Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengecam keras Abu Janda yang menulis cuitan di akun Twitternya bahwa "Islam Agama Arogan".

Kompas.com/Nursita Sari
Pegiat media sosial Permadi Arya atau kerap disapa Abu Janda saat ikut berdemonstrasi bersama massa pengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jalan Silang Merdeka Barat Daya, Monas, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Belum lama ini, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menjadi sorotan publik karena cuitan yang ia unggah di akun Twitter-nya.

Dalam cuitan itu, Abu Janda menulis tentang "Islam Agama Arogan."

Jelas, cuitan itu mendapat sorotan sekaligus kecaman dari berbagai pihak, termasuk sejumlah anggota Komisi III DPR RI.

Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengecam keras Abu Janda yang menulis cuitan di akun Twitternya bahwa "Islam Agama Arogan."

Dirinya meminta Abu Janda untuk segera melakukan klarifikasi kepada umat muslim dan mendorong aparat penegakan hukum dapat segera menangkap serta memprosesnya.

"Ini bisa terkena Undang-Undang ITE dan ujaran kebencian. Hal ini dapat berdampak dan menyebabkan terjadinya gerakan serta perpecahan di tengah masyarakat, khususnya umat muslim di Indonesia" Kata Andi Rio dalam keterangannya, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Viral Video Jenazah Covid-19 Tertukar di Malang, Petugas: Itu Manusiawi, Teman-teman Kecapekan

Baca juga: Penelitian Ungkap Virus Corona Menyerang Otak Manusia, Bagaimana Penjelasannya?

Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi 2020 Melorot, Ini Tanggapan Mantan Pimpinan KPK, ICW, hingga Pemerintah

Politisi Golkar itu meminta Abu Janda untuk dapat belajar lebih menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada dalam hidup berdampingan.

Abu Janda juga diminta mendalami Islam secara lebih mendalam agar dirinya lebih mengetahui lebih banyak tentang agama islam.

"Abu Janda harus mencontoh dan belajar dari Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolri saat mengunjungi PP Muhammadiyah menegaskan bahwa stigma agama Islam yang kerap dikaitkan dengan terorisme merupakan hal yang salah dan tidak benar," ujarnya.

Lebih lanjut, Andi Rio mengharapkan agar Abu Janda kedepan dapat lebih membuat  Pernyataan ataupun tulisan yang membawa kesejukan bagi kita semua bukan justru sebaliknya yang membuat kemarahan.

"Jangan sampai hal ini terulang kembali baik kepada Abu Janda atau siapa pun" pungkasnya.

Komisi III DPR: Tidak Ada Toleransi bagi Siapa pun yang Berpotensi Rusak Persatuan

Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid meminta Kepolisian menindaklanjuti laporan terhadap Permadi Arya alias Abu Janda, yang diduga menyampaikan ujaran kebencian rasisme kepada Natalius Pigai melalui media sosial.

"Kalau sudah dilaporkan, tugas polisi menindaklanjuti secara terbuka, adil dan berdasarkan pada bukti-bukti, tidak terkecuali pada Abu Janda," ujar Jazilul kepada wartawan, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

"Hukum tidak boleh pandang bulu atau berpihak pada kelompok tertentu," sambung Jazilul. 

Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi 2020 Melorot, Ini Tanggapan Novel Baswedan, Febri Diansyah, dan Emil Salim

Baca juga: Tanggapan Satgas Covid-19 Saat IDI Minta Pemerintah Lakukan Tes Serempak: Kapasitas Belum Mampu

Jazilul mengaku prihatin kondisi saat ini, di mana orang mudah sekali saling singgung antar sesama, saling benci satu dengan lainnya, dan berujung saling lapor. 

"Hemat saya, polisi dapat melakukan diteksi dini kepada siapa saja pemain yang berpotensi menebar kebencian, sensasi, fitnah dan rasis agar dapat dicegah. No tolerance bagi siapapun yang berpotensi merusak persatuan," tutur Wakil Ketua Umum PKB itu. 

Jazilul pun mengajak semua pihak agar berhati hati mengeluarkan ujaran berupa fitnah, hoaks, dan rasis. 

"Kita hidup di negara Pancasila yang majemuk dari berbagai ras, suku, agama, dan asal usul," ucap Jazilul. 

Sebelumnya, Permadi Arya atau Abu Janda menuliskan di akun Twitter-nya bahwa agama Islam adalah agama arogan karena menginjak-injak kearifan lokal.

"Islam memang agama pendatang dari Arab, Agama Asli Indonesia itu Sunda Wiwiwtan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany," kicaunya lewat akun @permadiaktivis1.

Diketahui, twit tersebut kini telah dihapus.

Selain itum Permadi Arya juga dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan ujaran rasial melalui akun sosial media Twitternya kepada aktivis Papua Natalius Pigai pada hari ini, Kamis (28/1/2021).

Laporan itu didaftarkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal Kamis 28 Januari 2021. Adapun akun yang dilaporkan adalah akun Twitter @permadiaktivis1.

Ketua bidang Hukum KNPI, Medya Riszha Lubis menyampaikan konten ujaran rasial tersebut diunggah Permadi pada 2 Januari 2021 lalu. Unggahan itu dinilai sebagai unsur rasial kepada masyarakat Indonesia keturunan Papua.

Ia menuturkan unsur kata yang diduga Permadi menyebarkan ujaran rasial berkaitan dengan kata evolusi.

Menurutnya, evolusi itu merujuk dengan penghinaan bentuk fisik Natalius yang merupakan masyarakat Papua.

"Kata-kata evolusi menjadi garis bawah bagi kami untuk melaporkan akun @permariktivis1. Karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian. Dengan adanya kata-kata evolusi tersebut sudah jelas maksud dan tujuannya bukan sengaja ngetwewt tapi tujuannya menghina bentuk fisik dari adik-adik kita ini yang satu wilayah dengan Natalius Pigai," ujarnya.

Sebagai informasi, Permadi merespons kritik Natalius Pigai yang berkomentar kepada mantan Kepala BIN Hendro Priyono dalam salah satu berita nasional. Dalam berita itu, Permadi menanyakan kapasitas Hendro Priyono dalam negeri ini.

Melalui akun Twitternya, Permadi kemudian mempertanyakan balik kapasitas Pigai. Dia mengunggah kata-kata yang kemudian dinilai sebagai bentuk rasial kepada seorang keturunan Papua.

"Kapasitas Jenderal Hendropriyono:
Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?," cuit Permadi dalam tangkapan layar akun @permadiaktivis1, Sabtu (2/1/2021)

Namun, Permadi diduga telah menghapus cuitan tersebut.

Kendati begitu, tangkapan layar cuitan itu kemudian dibagikan sejumlah warganet dan viral di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Twit Abu Janda, Komisi III DPR: Tidak Ada Toleransi Bagi Siapapun yang Berpotensi Rusak Persatuan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Legislator Golkar Kecam Twit Abu Janda soal Islam Agama Arogan
Penulis: Reza Deni

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved