Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Diduga Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Autothrottle?

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan belum mengetahui apakah autothrottle menjadi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Youtube/KompasTV
Ketua Sub Komite Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, mengumumkan laporan awal investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, melalui siaran langsung, Rabu (10/2/2021). 

Hasil Investigasi Awal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Berdasarkan hasil investigasi awal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, mesin sebelah kiri tidak mengalami gangguan.

"Yang kami lihat mesin sebelah kiri berperilaku normal sesuai dengan pergerakan throttle, jadi kalau throttle-nya mundur pergerakan mesin jadi berkurang."

"Itu adalah sesuatu yang normal dan itulah yang kita lihat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan, jika pesawat mengalami mesin mati di satu bagian, bukanlah sebuah masalah.

Lantaran, pesawat masih bisa terbang meskipun satu mesin mati.

Ia pun menyebutkan pihaknya masih mencari jawaban soal mengapa pesawat bisa roll (perputaran pesawat) dan pitch down (menurunkan nose pesawat) jika benar hanya ada kerusakan pada autothrottle.

"Harusnya, logikanya, pesawat mesin mati satu itu enggak apa-apa. Mesin mati satu pun (pesawat) masih bisa terbang."

"Lalu kenapa kalau autothrottle-nya saja pesawatnya bisa roll dan pitch down? Kembali ini kita juga mencari jawabannya," tuturnya.

CVR Diduga Tertimbun Lumpur

Petugas memeriksa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Petugas memeriksa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021). (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Dalam jumpa pers tersebut, KNKT juga menduga Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tertimbun lumpur di dasar laut.

Nurcahyo mengungkapkan, pihaknya telah menandai posisi koordinat yang disinyalir menjadi lokasi CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Posisi koordinat CVR sudah kami tengarai, mengacu pada ditemukannya FDR juga elektronik modul atau casing dari CVR dan FDR," ungkap Nurcahyo.

Untuk memudahkan pencarian CVR, KNKT telah menggunakan alat peniup lumpur.

"Kemarin sudah kita tiup pagi, saat sorenya sudah kembali tertimbun lumpur sungai."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved