Ramadhan 2021
Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan, Berikut Niat Puasa Qadha
Bagi mereka yang memiliki utang puasa, maka harus meng-qadhanya atau menggantinya sebelum bulan suci itu kembali tiba.
TRIBUNTERNATE.COM - Bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah atau 2021 Masehi akan segera tiba.
Setiap umat Muslim wajib menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Namun, karena beberapa kendala, ada di antara mereka yang tidak bisa berpuasa satu bulan penuh.
Bagi mereka yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan secara penuh atau memiliki utang puasa, maka harus meng-qadhanya atau menggantinya sebelum bulan suci itu kembali tiba.
Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq mengatakan mengganti puasa atau membayar utang puasa di hari lain setelah Ramadhan hukumnya wajib.
"Meng-qadha ini berlaku bagi orang yang di sanggup berpuasa, tapi ada halangan-halangan tertentu," ujar Shidiq, dilansir dari tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com.
Misalnya, sedang melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.
Meng-qadha puasa Ramadhan juga berlaku bagi mereka yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa.
"Siapa itu, mereka yang sedang dalam keadaan haid atau sedang dalam keadaan nifas," katanya.
Disebutkan Shidiq, dalam Al-Quran, orang-orang tersebut mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi dituntut untuk meng-qadha di hari lain.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Simak Tips Puasa untuk Penderita Diabetes, Persiapkan Hal Berikut
Baca juga: Jelang Bulan Puasa, Ini 15 Kutipan Menyambut Ramadhan 2021 dalam Bahasa Inggris dan Terjemahannya
Kapan waktu yang tepat untuk membayar utang puasa Ramadhan?
Membayar utang puasa Ramadhan dianjurkan sesegera mungkin.
"Sebaiknya memang dianjurkan sesegera mungkin membayar utang puasa dan kalau biasa berurutan," kata Shidiq.
Sebab, manusia tidak tahu kapan dan di mana ia akan menemui ajalnya.
"Karena ajal kita tidak pasti kapan dan di mana, sementara membayar utang puasa adalah sesuatu yang wajib, maka sebaiknya menyegerakan," imbuhnya.
Kendati demikian, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar utang puasa tidak secara berurutan karena alasan tertentu.
Umat Muslim juga diperbolehkan membayar puasa menjelang bulan Ramadhan berikutnya.
Adapun batas akhir untuk membayar utang puasa Ramadhan yakni di bulan Sya'ban.
Bagaimana jika sampai bulan Ramadhan berikutnya belum sempat membayar utang?
Shidiq menerangkan ada beberapa pendapat dari para ulama terkait hal tersebut.
"Kalau orang tidak sempat membayar utang puasa lalu kemudian datang Ramadhan berikutnya, maka dia dianjurkan tetap menjalankan puasa Ramadhan, tapi setelah itu dia meng-qadha utang puasa tahun sebelumnya," ungkap Shidiq.
Namun, jika ada unsur kelalaian, maka selain meng-qadha, orang tersebut juga dituntut untuk membayar fidyah.
Fidyah merupakan kegiatan memberi makan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari tak melaksanakan puasanya.
Video selengkapnya:
Niat Puasa Qadha
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya :
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
(TribunTernate.com/Rohmana)