Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kisah Darmo, Kakek Usia 80 Tahun Tawarkan Jasa Timbang Berat Badan Keliling, Bayaran Seikhlasnya

Dengan tenaga fisik yang masih tersisa, Darmo berjalan di bawah terik matahari sambil memegang sebuah timbangan di tangannya.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Darmo, kakek tua asal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur yang menawarkan jasa timbang berat badan dan tensi darah dengan bayaran seikhlasnya, Kamis (4/3/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Ada ratusan ribu kisah di tengah teriknya matahari siang di Jakarta, salah satunya adalah kisah kakek bernama Darmo.

Darmo yang sudah berusia senja, semangat berkeliling Jakarta Timur menawarkan jasa timbang berat badan dan tensi darah.

Dengan tenaga fisik yang masih tersisa, Darmo berjalan di bawah terik matahari sambil memegang sebuah timbangan di tangannya.

Mengenakan topi, kaca mata berwarna putih, kemeja dan celana panjang, ia terlihat santai menyusuri jalan di sekitaran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (4/3/2021) siang.

Ketika ditanya, ia mengatakan hendak menuju Kalimalang dan kembali ke Pulogebang sembari menawarkan jasa timbang berat badan dan tensi darah.

Namun, ia memutuskan beristirahat di bahu jalan karena lelah.

Darmo, kakek tua asal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur yang menawarkan jasa timbang berat badan dan tensi darah dengan bayaran seikhlasnya, Kamis (4/3/2021).
Darmo, kakek tua asal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur yang menawarkan jasa timbang berat badan dan tensi darah dengan bayaran seikhlasnya, Kamis (4/3/2021). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Baca juga: Kisah Unik Puluhan Warga Terlahir Kembar di Desa Jonggrangan, Total 21 Pasang di Lima Dukuh

Baca juga: Kisah Persahabatan 3 Kakek di Blitar Viral, Bersahabat Sejak Kecil, Selalu Bersama

Baca juga: Kisah Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Semua Anak Lahir secara Normal, Sempat Ikuti Program KB

Baca juga: Viral Kakek Punya Berkarung-karung Uang Total Puluhan Juta, Bekerja Mencuci Piring, Ini Kisahnya

Sembari duduk, Darmo menceritakan dirinya merupakan bapak enam anak yang tinggal di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Sedari tahun 1992, Darmo sudah menekuni profesi tersebut dengan harapan bisa menafkahi keluarganya.

"Kerja begini dari tahun 1992. Ini sampai sekarang masih kerja yang sama," ucapnya dengan suara pelan, Kamis (4/3/2021).

Ia pun bercerita sedikit tentang pekerjaannya menawarkan jasa timbang berat badan dan cek tekanan darah keliling.

Dengan jujur, Darmo menyebut mulanya dirinya tak mengetahui detail terkait tensi darah.

Setelah banyak membaca dan belajar, ia pun yakin dan mantap untuk menawarkan jasa tensi darah.

"Kan ada bacaannya, bukunya. Ya belajar aja dari situ. Ini timbangan saya bawa. Kalau alat tensinya di tas," jelasnya.

Ketika disinggung alasan masih bekerja, Darmo menyebut dirinya masih semangat dan mampu berjalan.

Kegigihannya juga kerap diutarakannya di depan enam anak perempuannya.

"Umur saya ada sepertinya 80 tahunan. Saya masih mau kerja, masih kuat jalan kaki. Saya enggak naik kendaraan umum, saya jalan kaki. Udah biasa," ucapnya.

Baca juga: Syahnaz Sadiqah Mengaku Pernah Terpapar Covid-19: Langsung Mikirin Zayn dan Zunaira

Baca juga: Ditanya Soal Kemungkinan Balikan dengan Ariel NOAH, Luna Maya: Emang Dia Single? Gue Nggak Tahu

Baca juga: 38 Demonstran Anti-kudeta Myanmar Tewas, PBB: Bagaimana Kita Bisa Melihat Situasi Ini Lebih Lama?

Larangan demi larangan diakuinya terus berdatangan dari enam anaknya.

Khawatir terhadap kondisi ayah tercintanya, enam anak Darmo sebenarnya sudah melarangnya bekerja.

Namun, lagi-lagi ia kekeh dan keras kepala ingin tetap bekerja serta menikmati berjalan kaki keliling Jakarta Timur.

"Ya larangan pasti ada. Anak saya 6 perempuan semua," ucap dia.

"Tapi saya jawab 'iya nanti berhenti kalau udah malas'. Sekarang masih semangat, makanya masih pengin kerja," ia menambahkan.

Kawasan Industri Pulogadung, KBT, Kalimalang dan Duren Sawit menjadi rute jalan yang biasa dilaluinya.

"Saya bilang juga sama anak kalau sudah ada langganan. Jadi benar-benar belum mau berhenti kerja. Paling sekarang cuma enggak maksain aja. Kalau sudah capek (lelah) ya enggak kerja dulu," jelasnya.

Meski begitu, Darmo menyebut dirinya tak teriak atau bersuara terkait jasa yang ditawarkannya.

Bila diberhentikan di jalan, Darmo akan berhenti dan mengecek berat badan serta tensi darah seseorang.

"Ini saya jalan aja. Dari dulu enggak teriak-teriak. Kalau ada yang manggil ya berhenti," paparnya.

Dengan bayaran seikhlasnya, Darmo melayani tiap individu dengan ramah.

Tak jarang ia juga membiarkan sejumlah orang terutama anak-anak untuk menimbang berat badan secara gratis.

"Ini seikhlasnya. Rezeki enggak akan tertukar. Kalau pun ada anak-anak yang mau coba gratis ya tidak apa-apa," ungkapnya.

Dalam sekali bekerja, Darmo bisa membawa uang minimal Rp 50 ribu usai bekerja dari pagi hingga menjelang magrib.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Darmo Tiap Hari Jalan Puluhan Kilometer Tawarkan Jasa Timbang Badan dengan Bayaran Seikhlasnya
Penulis: Nur Indah Farrah Audina

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved