Kisah Unik Puluhan Warga Terlahir Kembar di Desa Jonggrangan, Total 21 Pasang di Lima Dukuh
Fenomena orang terlahir kembar itu telah berlangsung sejak lama dan bahkan orang kembar di desa tersebut sudah berumur hingga puluhan tahun.
TRIBUNTERNATE.COM - Desa Jonggrangan yang terletak di Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memiliki cerita unik mengenai penduduknya.
Ada puluhan warga di desa tersebut yang terlahir kembar, tepatnya total ada 21 pasang.
Warga desa itu ada yang kembar identik maupun kembar dampit (perempuan dan laki-laki).
Fenomena orang terlahir kembar itu telah berlangsung sejak lama dan bahkan orang kembar di desa tersebut sudah berumur hingga puluhan tahun.
"Iya benar. Di sini memang ada warga yang terlahir kembar dan jumlahnya cukup banyak," ujar Kepala Desa Jonggrangan, Sunarna saat ditemui Tribun Jogja di kantornya, Selasa (23/2/2021).
Ia menjelaskan, jumlah warga yang kembar identik maupun kembar dampit di desa yang ia pimpin berjumlah 21 pasang atau sebanyak 42 orang.
Puluhan warga kembar itu, kata Sunarna, tersebar di lima dukuh.
Namun di Dukuh Jonggrangan jumlah orang kembar yang paling banyak, yakni mencapai 9 pasang.
Untuk rentang usia, juga beragam, paling tua orang kembar tersebut berusia sekitar 50 tahun dan paling kecil sekitar 3 tahun.
Saat ini, 21 pasang orang kembar itu, tidak semuanya di kampung. Sebab ada juga yang hidup di rantau.

Baca juga: Tak Punya Rumah, Kakek Asmin 4 Tahun Hidup di Atas Perahu, Berteduh di Bawah Jembatan Saat Hujan
Baca juga: Jokowi Dikerumuni Warga di NTT, Epidemiolog: Berisiko Tinggi, Harusnya Beri Contoh Pentingnya 5M
Baca juga: Opininya Bela Jokowi soal Kerumunan di NTT Tuai Banyak Kritik, Dokter Tirta: Opinimu Beda? Monggo
"Semuanya nggak menetap di sini. Sebab sudah ada orang kembar yang menikah dan hidup sama istri atau suaminya di daerah lain, ada yang di desa ini ada juga di daerah Klaten atau daerah lain," ucapnya.
Menurut Sunarna, di desa yang ia pimpin terdapat 10 dukuh dan 7 rukun warga (RW) serta 22 rukun tetangga (RT).
"Adapun jumlah warga di desa ini mencapai sekitar 4000-an orang," imbuhnya.
Fenomena banyaknya orang terlahir kembar di Desa Jonggrangan, tidak memiliki sejarah tersendiri.
Sunarna mengaku jika fenomena itu diprediksi murni faktor genetik semata.
