Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sebut KLB Demokrat Tak Lagi Wacana, Ferdinand: Kalau KTA Tak Saya Kembalikan, Pengen Ikut Nyalon

Wacana KLB Demokrat pun memicu reaksi mantan-mantan kader Partai Demokrat, di antaranya yakni Ferdinand Hutahaean.

KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) 

Awalnya, Tri Dianto melalui akun twitternya menanggapi video Jhoni Allen yang tersebar di media sosial.

"Kalau bang jhony udah ngomong baru aku percaya. Baru tau ternyata santunnya itu munafik ya orang itu.selama ini semua di bodohin Wajah dengan air mata bahagia"

"Cuma dengan uang 100 juta ko bisa ya mengklaim pendiri sampai saat ini.dasar muka badak.maju terus bang jhony.aku doa kan semoga sukses bang Wajah dengan air mata bahagia," tulis Tri Dianto.

Seruan Jhoni Allen mengenai wacana menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) pun ditanggapi Tri Dianto dengan candaan.

KLB yang berarti Kongres Luar Biasa diganti menjadi Kuliner Luar Biasa.

Sementara, orang dekat Anas Urbaningrum lainnya, yakni Gede Pasek Suardika, ikut berkomentar mengenai konflik yang terjadi di tubuh partai Demokrat.

"Sebagai Sekjen PPI, mencoba menjaga @anasurbaningrum dari pusaran angin taufan KLB. Saya berkewajiban ikut menjaga narasi & fakta sejarah agar berimbang. Sebab dg kondisi AU tirakat di Sukamiskin tdk bisa langsung merespon. Jd jgn baper & GR jika ada respon dari kami Sahabat AU," tulis Gede Pasek Suardika.

Baca juga: Jhoni Allen Anggap Dirinya Lemah, Wasekjen Partai Demokrat Protes: Bang Jhoni Ini Orang Sakti

SBY Benteng Kubu AHY

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai konflik internal Partai Demokrat semakin meruncing.

Terlebih setelah adanya pemecatan terhadap sejumlah pengurus dan kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

Di satu sisi, bagi kubu Cikeas, tindakan pemecatan terhadap kader yang dianggap membangkang tersebut merupakan hal yang lazim terjadi di sejumlah partai.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menegakkan disiplin partai.

"Tentu saja, dalam konteks kepentingan kubu Cikeas, langkah pemecatan diambil dengan maksud untuk menciptakan stabilitas internal partai di tengah tekanan politik yang dialami kubu AHY (Cikeas)," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (3/3/2021).

Karyono menambahkan, pemecatan tersebut dilakukan di tengah dorongan KLB yang kian menguat.

Tujuannya adalah untuk mengamankan status quo yakni posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai Demokrat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved