Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hari Raya Nyepi 2021, Ini Makna Nyepi dan Serangkaian Ritualnya, Melasti hingga Ngembak Geni

Tahun ini, Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1943 jatuh pada Minggu (14/3/2021).

Getty Images via Kompas.com
Upacara Melasti yang digelar beberapa hari sebelum ritual Nyepi. 

TRIBUNTERNATE.COM - Tahun ini, Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1943 jatuh pada Minggu (14/3/2021).

Sesuai namanya, Nyepi berasal dari kata sepi.

Nyepi pun menjadi momentum bagi manusia untuk melakukan perenungan diri.

Di Bali, perayaan Tahun Baru Saka adalah ritual dan praktik keagamaan.

Catur brata penyepian

x
Suasana kawasan wisata terlihat lengang saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di wilayah Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3/2020). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06.00 WITA.(ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Selama Nyepi, umat Hindu melakukan catur brata penyepian atau renungan selama 24 jam.

Masyarakat melakukan perenungan untuk mengevaluasi diri dengan suasana hening.

Mereka melakukan amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak bepergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

"Secara filisofis jangan mengobarkan hawa nafsu jadi Nyepi adalah untuk mengendalikannya," kata Ketua PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).

c
Upacara penyucian menjelang Nyepi, melasti, tetap dilaksanakan meski dibatasi. (Getty Images)

Tidak mengumbar hawa nafsu dan menyucikan diri

Sudiana mengatakan, pada saat Nyepi, umat diminta tidak mengumbar hawa nafsu.

Waktu 24 jam digunakan untuk beristirahat dan mengevaluasi diri, bukan untuk bersenang-senang.

"Secara filisofis jangan mengobarkan hawa nafsu jadi Nyepi adalah untuk mengendalikannya," kata Sudiana

"Jangan mengumbar hawa nafsu dan terbuai oleh kenikmatan yang tidak penting sehingga saat Nyepi bisa terpusat kepada Tuhan," kata dia.

Momentum ini, adalah bentuk penyucian antara Buana Alit atau manusia dengan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved