Ramadhan 2021
Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Sebuah Kisah tentang Kekuatan Istighfar
Berikut adalah cerita islami yang dapat kita baca untuk mengisi waktu ngabuburit: Sebuah Kisah tentang Kekuatan Istighfar.
TRIBUNTERNATE.COM - Buka puasa merupakan waktu yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Muslim saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Hal ini karena, setelah menahan lapar dan haus selama seharian penuh di bulan suci ini, umat Muslim baru diperbolehkan makan dan minum saat waktu berbuka tiba.
Masyarakat Indonesia biasa menyebut kegiatan menunggu waktu berbuka puasa sebagai 'ngabuburit'.
Salah satu hal bermanfaat yang dapat dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba adalah dengan membaca cerita inspiratif islami yang dapat kita ambil hikmahnya.
Berikut adalah cerita islami yang dapat kita baca untuk mengisi waktu ngabuburit, yang dilansir oleh TribunTernate.com dari Islam Can.
Sebuah Kisah tentang Kekuatan Istighfar
Cerita tentang kekuatan istighfar ini berasal dari kehidupan Imam Ahmad Bin Hanbal.
Imam Ahmad adalah seorang ulama Islam yang terkenal.
Imam Ahmed juga dianggap sebagai pendiri mazhab fikih Hanbali dan merupakan salah satu ulama Sunni yang paling terkenal.
Ia sering disebut sebagai "Syekh ul-Islam" atau "Imam Ahl al-Sunnah".
Pada usia tuanya, ketika Imam Ahmed sedang bepergian, dia mampir ke sebuah kota.
Usai shalat, dia berencana bermalam di halaman masjid karena dia tidak mengenal siapa pun di kota itu.
Karena kerendahan hatinya, dia tidak memperkenalkan dirinya kepada siapa pun.
Hal ini karena, ia berpikir bahwa jika ia melakukannya, ia akan disambut oleh banyak orang.
Baca juga: Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Kisah Seorang Pemuda yang Sering Menunda Shalat
Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Latih Fisik dan Siapkan Tubuh Agar Tak Kaget Saat Berpuasa dengan Cara Ini
Gagal mengenali Ahmad bin Hanbal, penjaga masjid menolak mengizinkannya tinggal di masjid.
Karena Imam Ahmad sudah cukup tua, pengurus masjid harus menyeretnya keluar dari masjid.
Melihat hal ini, seorang tukang roti yang berada di dekat masjid merasa kasihan pada Imam Ahmad.
Sang tukang roti menawarkan diri untuk memberi tempat tinggal bagi Imam Ahmad malam itu.
Selama tinggal di rumah tukang roti itu, Imam Ahmed mengamati bahwa tukang roti terus-menerus membaca Istighfar.
Tukang roti itu tak berhenti mencari pengampunan dari Allah.
Kemudian, Imam Ahmed bertanya kepada tukang roti apakah dengan terus-menerus mengucapkan Istighfar berpengaruh padanya.
Tukang roti menjawab pertanyaannya.
Ia memberitahu Imam Ahmad bahwa Allah telah menerima semua doa dan permohonannya, kecuali satu hal.
Lalu, Imam Ahmad bertanya kepadanya apa doa yang belum dikabulkan.
Baca juga: Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Pelajaran Hidup dari 4 Orang Anak dan Sebuah Pohon Pir
Baca juga: Apakah Mencicipi Makanan saat Memasak di Bulan Ramadhan Bisa Membatalkan Ibadah Puasa?
Sang tukang roti itu menjawab bahwa dia telah meminta kepada Allah untuk memberinya hadiah istimewa untuk bertemu dengan ulama terkenal Imam Ahmad bin Hanbal.
Mengetahui hal ini, Imam Ahmad bin Hanbal langsung mengatakan kepada tukang roti itu bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa si tukang roti.
Namun, Allah telah mendatangkan ulama terkenal Imam Ahmad bin Hanbal itu ke depan pintu rumahnya.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa kekuatan mengucapkan Istighfar dan mencari pengampunan sesering mungkin akan membuat Allah mengabulkan permohonan kita.
(TribunTernate.com/Qonitah)