Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bom di Gereja Katedral Makassar

Ledakan Bom di Dekat Gereja Katedral Makassar Terjadi Usai Misa Minggu Palma, Apa Itu Minggu Palma?

Ledakan yang diduga bom bunuh diri di dekat Gereja Katedral Makassar Terjadi Setelah Misa Minggu Palma, apa itu Minggu Palma dalam keyakinan nasrani?

TRIBUN TIMUR/SANOVRA
Halaman Gereja Katedral Ujung Pandang, Jl Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Tepat di hari ini, Minggu (28/3/2021) terjadi ledakan yang diduga bom bunuh diri di dekat Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada 10.28 WITA.

Diketahui, ledakan ini terjadi sesaat setelah Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar selesai.

Misa Minggu Palma sendiri dilaksanakan oleh umat nasrani untuk mengenang masuknya Yesus sebagai Raja ke Kota Yerusalem dan memperingati sengsara-Nya.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam perayaan Paskah yang disebut sebagai Pekan Suci.

Perayaan Minggu Palma dilakukan untuk mengenang momen Ketika Yesus memasuki Kota Yerusalem, sebelum ia menjalani peristiwa sengsara, yakni mati di kayu salib dan bangkit kembali.

Dalam tradisi Gereja Katolik, perayaan Minggu Palma ini merupakan sebuah peristiwa iman yang sangat istimewa.

Baca juga: Update Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Pelaku Meninggal, 9 Warga Luka-luka

Baca juga: Saksi Sebut Ada Ibu-ibu Pendarahan di Muka Akibat Kejadian Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar

Ilustrasi salib
Ilustrasi salib (The Guardian Nigeria)

Pasalnya, dalam Minggu Palma ada makna penebusan yang nantinya akan menyelamatkan seluruh umat manusia dari kuasa macam-macam dosa menurut Alkitab.

Mengutip Wikipedia, perayaan ini merujuk pada peristiwa yang dicatat dalam empat Injil, yakni Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.

Pada saat itu, umat mengelu-elukan Yesus dengan palem di tangan mereka saat Dia memasuki Kota Yerusalem sebelum disalibkan oleh para serdadu Yahudi.

Hingga kemudian Yesus wafat dan bangkit pada hari ketiga yang kemudian dikenang oleh umat Kristiani sebagai Hari Raya Paskah.

Itulah sebabnya Minggu Palma disebut sebagai pembuka pekan suci yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di Kota Yerusalem.

Dalam liturgi Minggu Palma, daun palem yang dipercaya sebagai simbol kemenangan akan dibagikan kepada umat.

Daun palem yang sudah diberkati saat Minggu Palma akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing.

Hal itu dilakukan sebagai tanda bahwa umat telah siap untuk memasuki Paskah.

Baca juga: Paskah Identik dengan Telur, Cokelat, dan Kelinci, Ternyata Ini Alasan dan Asal Mulanya

Baca juga: CCTV Rekam Detik-detik Ledakan Diduga Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar

Ilustrasi daun palem
Ilustrasi daun palem (Unsplash/Jakob Owens)

Nantinya, daun palem yang sudah kering kemudian dibakar dan digunakan untuk perayaan Rabu Abu pada tahun berikutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved