Ramadhan 2021
Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Allah Maha Pemaaf dan Maha Menutupi (Aib)
Berikut rekomendasi cerita islami pengisi waktu ngabuburit: Allah Maha Pemaaf dan Maha Menutupi (Aib).
TRIBUNTERNATE.COM - Usai melakukan kegiatan sehari penuh, tiba saatnya bagi kita untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Banyak kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Masyarakat Indonesia biasa menyebut kegiatan menunggu waktu berbuka puasa itu sebagai 'ngabuburit'.
Salah satu hal bermanfaat yang dapat dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba adalah dengan membaca cerita islami.
Dengan membaca cerita islami, kita dapat mengambil hikmah dari cerita itu.
Berikut rekomendasi cerita islami pengisi waktu ngabuburit yang dilansir oleh TribunTernate.com dari Islam Can.
Allah Maha Pemaaf dan Maha Menutupi (Aib)
Kisah ini bersumber dari sebuah artikel yang ditulis oleh Syekh Muhammad Al-Shareef.
Diriwayatkan bahwa pada hari-hari ketika Nabi Musa AS mengembara bersama Bani Israel di padang gurun, kekeringan hebat menimpa mereka.
Bersama-sama, dengan mengangkat tangan ke arah langit, mereka berdoa agar diberkahi hujan oleh Allah.
Namun, bertolak belakang dengan permohonan mereka, sebuah kejadian yang mengherakan terjadi.
Baca juga: Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Janji Allah kepada Hamba-Nya yang Percaya kepada-Nya
Baca juga: Cerita Islami Pengisi Waktu Ngabuburit: Pelajaran Hidup dari Kisah Seorang Petani dan Batu
Nabi Musa AS dan semua berada di sana, menyaksikan beberapa awan mendung yang berada di langit menghilang, panas matahari semakin menyengat, dan kekeringan semakin meningkat.
Allah SWT mengungkapkan kepada Nabi Musa AS bahwa ada orang berdosa di antara suku Bani Israel yang tidak menaati Allah selama lebih dari empat puluh tahun hidupnya, sehingga bencana ini terjadi kepada mereka.
"Biarkan dia memisahkan dirinya dari jamaah," Allah mengatakan kepada Nabi Musa AS.
"Hanya dengan begitu Aku (Allah SWT) akan menurunkan hujan kepada kalian semua."
Nabi Musa AS kemudian berseru kepada umatnya, "Ada seseorang di antara kita yang telah tidak menaati Allah selama empat puluh tahun. Biarkan dia memisahkan dirinya dari jemaah dan hanya dengan begitu kita akan diselamatkan dari kekeringan."
Pria tak beriman yang dimaksud oleh Allah SWT itu menunggu, ia melihat ke kiri dan ke kanan, berharap ada orang lain yang akan melangkah maju, tetapi tidak ada yang melakukannya.
Keringat mengucur dari alisnya dan dia tahu bahwa dialah orangnya.
Pria itu tahu bahwa jika dia tetap tinggal di antara jamaah, semua akan mati kehausan.
Namun jika dia melangkah maju dia akan dipermalukan untuk selama-lamanya.
Dia mengangkat tangannya dengan ketulusan yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dengan kerendahan hati yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dan saat air mata mengalir di kedua pipinya dia berserah diri kepada Allah dan berkata: "Ya Allah, kasihanilah aku! Ya Allah, sembunyikan dosa-dosaku! Ya Allah, Maafkan aku!"
Saat Nabi Musa AS dan orang-orang Bani Israel menunggu pria berdosa yang dimaksud oleh Allah untuk melangkah maju, tiba-tiba mendung menutupi langit, dan hujan pun turun.
Melihat kejadian ini, Nabi Musa AS bertanya kepada Allah, "Ya Allah, Engkau memberkati kami dengan hujan meskipun orang berdosa tidak tampil ke depan.
Allah SWT menjawab, "Wahai Musa, karena permintaan maaf orang itulah aku memberkati seluruh Bani Israel dengan air."
Nabi Musa AS, ingin tahu siapa orang yang diberkahi itu, ia bertanya, “Tunjukkan dia padaku ya Allah!”
Namun Allah SWT menjawab, “Wahai Musa, aku menyembunyikan dosa-dosanya selama empat puluh tahun, apakah kamu berpikir bahwa setelah ia bertaubat aku akan mengungkapkan dosanya?"
(TribunTernate.com/Qonitah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/ilustrasi-doa-kamilin.jpg)