Tansisi Pengelolaan TMII ke Pemerintah, Moeldoko: Semua Harus Berjalan secara Transparan
Pemerintah, kata Moeldoko, juga telah menyiapkan BUMN Pariwisata dan sejumlah rencana untuk mengelola TMII.
TRIBUNTERNATE.COM -- Pemerintah mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) setelah dikelola oleh Yayasan Harapan Kita selama 44 tahun.
Tujuan pengambilalihan pengelolaan TMII adalah agar bisa berkontribusi lebih pada keuangan negara.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun telah meminta manajemen TMII mulai menyiapkan diri seiring dimulainya masa transisi pengelolaan ke Pemerintah.
Pernyataan Moeldoko disampaikan saat dirinya berkunjung ke TMII di Jakarta Timur, Senin (12/4/2021).
“Semua harus berjalan secara transparan, sehingga tidak ada persoalan,” ujar Moeldoko.
Pemerintah, kata Moeldoko, juga telah menyiapkan BUMN Pariwisata dan sejumlah rencana untuk mengelola TMII.
Mulai dari peningkatan fungsi anjungan-anjungan daerah yang akan dijadikan tempat berkumpulnya inovator sosial, budaya dan teknologi.
Hingga membuka ruang bersama bagi para penggemar teknologi untuk membawa Indonesia menuju Industri 4.0.
Baca juga: SBY Daftarkan Merek Partai Demokrat atas Nama Pribadi, Pengamat: Itu akan Mirip Cikeas Corporation
Baca juga: Ada Larangan Mudik Lebaran 2021, Catat Jenis Perjalanan yang Masih Diizinkan oleh Kepolisian
Baca juga: Soal Utang BLBI ke Negara, Mahfud MD: Bukan Hanya Rp 108 Triliun tapi Rp 109 Triliun Lebih
Tidak hanya itu, mantan Panglima TNI ini juga mengatakan, TMII bisa jadi tempat kajian, riset hingga pengembangan peradaban suku-suku budaya Indonesia.
Dengan begitu, pengunjung yang datang bisa membayangkan luasnya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama.
“Maka tidak lagi ada berbicara perbedaan suku, budaya, agama, tapi bicara persatuan dan kesatuan,” harap Moeldoko.
Di sisi lain, Moeldoko juga menyampaikan, pengelolaan TMII ke depan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar ke Negara.
Apa yang disampaikan Moeldoko bukan tanpa sebab.
Sebab, menurutnya potensi TMII yang memiliki luas 146,7 hektare tidak sekadar untuk kepentingan aspek sosial dan budaya, karena ada beberapa kawasan yang punya potensi ekonomi.
“TMII bisa dikembangkan jadi sebuah kekuatan dalam berikan kontribusi yang lebih ke Negara,” kata dia.