Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Disebut Sebagai Menteri yang Paling Layak di-Reshuffle, Menkumham Yasonna H Laoly Tak Terpengaruh

Santer diberitakan sebagai sosok menteri yang layak di-reshuffle, Menkumham Yasonna H Laoly tidak terpengaruh: Pak Yasonna fokus pada tugas-tugasnya.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berbincang dengan tim Tribunnews tentang kesuksesan pemerintah menangkap Maria Pauline Lumowa di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (13/7/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Ian P Siagian menyatakan bahwa Menkumham Yasonna H Laoly tidak terpengaruh dengan isu reshuffle kabinet Indonesia Maju yang kini sedang santer diberitakan.

Belakangan, nama Menkumham Yasonna H Laoly disebut-sebut sebagai satu menteri yang paling layak di-reshuffle.

Siagian menganggap, isu tersebut hanyalah sebuah lelucon politik.

"Setahu saya pak menteri bekerja seperti biasa, tidak terpengaruh dengan wacana reshuffle kabinet, termasuk yang menyebut dirinya layak di-reshuffle," kata Staf Khusus Menkumham Yasonna H Laoly, Ian P Siagian, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (15/4/2021).

Menurut Siagian, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) saat ini sedang fokus mensosialisasikan UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja ke semua pemangku kepentingan termasuk sektor swasta.

UU ini merupakan prioritas pemerintah, supaya semua kendala dalam hal peningkatan investasi bisa teratasi.

Baca juga: Survei Indonesia Indicator: 10 Menteri Dapat Sentimen Positif sejak Reshuffle Kabinet Indonesia Maju

Baca juga: Jokowi Segera Lakukan Reshuffle Kabinet, Akankah Nadiem Makarim Tergantikan?

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Karena itu, menurut Siagian, Menkumham Yasonna tetap bekerja menjalankan tanggung jawabnya memimpin Kemenkumham di tengah wacana reshuffle kabinet.

"Pak Yasonna fokus pada tugas-tugasnya, kerja, kerja, kerja, tak ambil pusing karena namanya sering disebut menteri yang paling layak di-reshuffle," ucap Siagian.

Ia menegaskan, reshuffle atau perombakan kabinet adalah sesuatu yang biasa.

Lebih penting lagi reshuffle, merupakan hak prerogatif presiden, yang tak bisa diintervensi oleh siapa pun.

"Kita kan sama-sama tahu, yang punya wewenang menunjuk atau memberhentikan seorang menteri adalah presiden. Jadi, semua menteri ini termasuk Menkumham tegak lurus dengan hak prerogatif tersebut," tegasnya.

Siagian menyayangkan adanya persepsi miring oleh sebagian masyarakat atas kinerja Menkumham Yasonna H Laoly seperti yang dipublikasikan oleh lembaga survei.

Pandangan tersebut, kata dia, justru terbalik dan tak sesuai dengan kenyataan.

Sejak pertama kali ditunjuk sebagai Menkumham, menurut kata Siagian, Yasonna bergerak cepat melakukan pembenahan hingga mereformasi lingkungan Kemenkumham.

Sehingga banyak kemajuan terutama dalam fungsi pelayanan pada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved