Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hari Kartini 21 April: Kisah Hidup R.A Kartini & Kumpulan Kutipan Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Tanggal 21 April merupakan hari kelahiran pahlawan perempuan Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini.

Tribunnews.com
Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April. 

Setelah resmi menikah dengan Bupati Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada tahun 1903, Kartini memutuskan untuk mendirikan sekolah.

Ia mendirikan sekolah wanita dnegan tujuan untuk memberikan kebebasan pendidikan bagi wanita pribumi.

Sayangnya pada 17 September 1904, R. A Kartini meninggal setelah melahirkan anak pertamanya Soesalit Djojoadhiningrat.

Setelah wafat, surat-surat R.A Kartini yang berisikan tentang perjuangannya mengenai status sosial hak para wanita pribumi kemudian disusun sebagai buku.

Buku tersebut dikenal dengan judul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Buku RA Kartini.
Buku RA Kartini. (Kemdikbud.go.id)

Dikutip dari Tribun Bali, berikut Tribunnews rangkum beberapa kutipan dari buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" untuk memperingati Hari Kartini 2021:

1. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini. (Halaman 86)

2. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangny a (Halaman 93)

3. Dan bagaimanakah ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan (Halaman 124)

4. Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor pentinh dalam peradaban bangsa. (Halaman 192)

5. Pernah saya membaca, harta yang paling suci di dunia ini adalah hati laki-laki yang luhur. Kami setuju sekali dengan kata-kata itu. Sungguh hati laki-laki yang luhur itu harta yang paling berharga di dunia, yang jarang sekali ada. Berbahagialah mereka yang dalam hidupnya berjumpa dengan mutiara semacam itu. (Halaman 225)

6. Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi? (Halaman 233)

7. Sekolah saja tidak cukup untuk membentuk pikiran dan perasaan manusia, rumah pun harus turut mendidik. (Halaman 565)

8. Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk budi pekertinya. Berilah pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan. Siapkanlah dia masak-masak untuk menjalankan tugasnya yanh berat. (Halaman 386)

9. Dan tidak ada usaha mendidik yang lebih baik selain daripada contoh yang baik, teladan yang patut ditiru orang. (Halaman 480)

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved