Kisah Perjuangan Guru di Tengah Pandemi Covid-19: Jadi 'Kurir' Antar Soal Ujian ke Rumah Siswa
Karena susah sinyal, para guru mendadak menjadi kurir saat ujian penilaian akhir semester, mengantarkan soal untuk siswa dari rumah ke rumah.
TRIBUNTERNATE.COM - Pada Hari Pendidikan Nasional 2021 yang jatuh pada Minggu (2/5/2021) kemarin, guru akan selalu dikenang atas jasa-jasanya.
Bahkan, guru telah disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Perjuangan guru begitu berarti bagi masa depan generasi penerus bangsa.
Di tengah pandemi virus corona Covid-19, tak sedikit pula guru yang rela berjuang lebih keras demi anak didiknya.
Salah satu kisah soal guru datang dari daerah Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Dedi Fauziyanto, begitu nama pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Menjadi guru bagi Dedi bukan hanya soal pekerjaan, tetapi panggilan hati untuk mengabdi.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jokowi Minta Masyarakat Tidak Lengah dan Imbau Kepala Daerah Larang Mudik
Baca juga: Ahli Astronomi Prediksi Ramadhan akan Terjadi Dua Kali pada Tahun 2030, Bagaimana Bisa?
Baca juga: Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Menantu Jadi Ketua Umum, Begini Nasib 4 Anak Amien Rais
Salah satu tantangan luar biasa bagi Dedi adalah datangnya pandemi covid-19 yang mengharuskan dirinya melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh dengan bantuan akses internet.
Bagi guru SMAN 1 Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini pembelajaran jarak jauh merupakan pengalaman baru selama dirinya mengajar.
Dedi bercerita banyak teman sejawatnya yang kesulitan beradaptasi mengajar jarak jauh dengan akses jaringan internet, apalagi bagi guru-guru yang usianya tidak muda lagi.
"Tantangan tuntutan belajar media online bagi mereka yang tidak tahu. Bagi pendidik dengan usia muda, internet adalah hal yang tidak asing lagi. Tapi bagi guru yang sudah tua, itu adalah siksaan luar biasa. Bayangkan, untuk mengetik saja mereka lamban apalagi untuk belajar aplikasi belajar online," kata Dedi saat berbincang dengan Tribun, Minggu (2/5/2021).

Selain itu, tantangan belajar secara daring tentu saja soal keterjangkauan sinyal.
Wilayah Bandar di Batang, Jawa Tengah dikelilingi bukit dan gunung gugusan dari dataran tinggi Dieng.
Susah sinyal, lanjut Dedi, menjadi salah satu hal yang luar biasa.
"Seperti di wilayah saya di Kabupaten Batang, tepatnya di daerah Bandar. Kondisi sinyal yang tidak menjangkau semua siswa menyebabkan pelaksanaan ujian yang sifatnya serentak, seperti penilaian akhir semester menjadi tantangan yang luar biasa," ujar Dedi.