Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mengaku Trauma, Pengemudi Ojol yang Anaknya jadi Korban Sate Beracun Belum Mau Kembali Bekerja

Bandiman, pengemudi ojek online (ojol) di Bantul yang anaknya menjadi korban paket sate salah sasaran mengaku masih trauma.

KOLASE TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda dan KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
(Kiri) ayah korban dan (Kanan) perempuan pengirim sate beracun yang menewaskan korban. 

TRIBUNTERNATE.COM – Bandiman, pengemudi ojek online (ojol) di Bantul yang anaknya menjadi korban paket sate salah sasaran mengaku masih trauma.

Hingga kini, ia belum kembali bekerja sebagai pengemudi ojol seperti biasanya.

Bandiman masih mengalami trauma akibat kematian sang anak yang cukup tragis.

Kuasa Hukum Bandiman, Chandra Siagian mengatakan, kliennya bersyukur karena pelaku sudah tertangkap. Keluarga korban pun merasa lega.

"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap," kata Chandra, dikutip dari Tribun Jogja, Senin (03/05/2021).

"Beliau mengapresiasi polisi yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka," sambungnya.

Chandra mengungkapkan, saat ini Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.

Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.

"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia," ungkapnya.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Pengirim Sate Beracun, Beli Sianida secara Online, Berujung Salah Sasaran

Baca juga: Target Paket Sate Beracun Ternyata Penyidik Senior Polresta Yogyakarta, Polisi akan Ungkap Motifnya

Diketahui, NFP (8) anak Bandiman meninggal dunia usai menyantap sate yang dibawa pulang oleh ayahnya pada Minggu (25/4/2021).

Sate yang dibawa Bandiman tersebut pemberian sosok perempuan misterius yang memesan jasa pengiriman secara offline.

Perempuan misterius tersebut meminta Bandiman mengirimkan makanan ke Bangunjiwo, Kasihan, Bantul kepada seseorang berinisial T.

Namun, saat sampai di lokasi, T sedang berada di luar kota dan Bandiman hanya bertemu dengan istri T.

Setelah dikonfirmasi, T mengaku tidak mengenal pengirim dan merasa tidak memesan makanan.

Untuk itu, makanan tersebut akhirnya diberikan oleh istri T kepada Bandiman.

Sesampainya di rumah, Bandiman dan keluarganya menyantap sate tersebut saat berbuka puasa.

Namun sayangnya, sate itu mengandung racun yang akhirnya merenggut nyawa putra Bandiman.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (kiri). Bandiman pengemudi ojol yang anaknya jadi korban.
Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (kiri). Bandiman pengemudi ojol yang anaknya jadi korban. (Tribunjogja.com/Dok Polsek Sewon)

Pelaku Pengirim Sate Beracun Ditangkap

Identitas perempuan yang mengirimkan paket sate yang ditaburi racun sianida akhirnya terungkap.

Dia adalah Nani (NA) warga Majalengka, Jawa Barat yang bekerja di Yogyakarta, NA adalah perempuan yang selama ini dicari.

Nani mengirimkan paket sate maut melalui Bandiman, seorang pengemudi ojol warga Salakan, Sewon, Bantul yang anaknya jadi korban.

Anak pengemudi ojol berinisial NFP yang menjadi korban merupakan siswa di sekolah dasar Muhammadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.

Target awal Nani adalah seorang pria berinisial T, pria yang disebut pernah menjalin hubungan dengan tersangka.

Setelah penyelidikan dikembangkan, T ternyata anggota polisi Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta .

Motif tersangka mengirim paket sate beracun yang dirilis polisi kepada awak media adalah tersangka sakit hati karena tak dinikahi.

Baca juga: Kasus Paket Sate Beracun di Bantul Mengandung Potasium Sianida, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Fakta Racun dalam Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga: 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida

Polisi Ungkap Kasus

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan tersangka diamankan pada Jumat (30/04/2021) lalu.

Tersangka diamankan di kediamannya, Potorono, Bantul.

"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).

Ia menyebut identitas tersangka terungkap berkat kerja sama Polsek Sewon, Polres Bantul, hingga masyarakat yang menjadi saksi.

Identitas NA berhasil terungkap dari bungkus sate beracun tersebut.

Menurut dia, bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukkan tempat di mana sate tersebut dibeli.

"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya di mana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya di mana. Kemudian kami telusuri," bebernya.

Selain dari bungkus, jaket tersangka juga menjadi kunci penangkapan tersangka.

Namun sayangnya, jaket berwarna krem tersebut telah dibuang di tempat sampah.

Meskipun tak berhasil menemukan jaket yang dikenakan tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang diamankan antara lain dua buah motor, helm berwarna merah, sandal jepit, enam tusuk sate, lontong yang sudah bercampur sambal kacang, agar-agar, resoles, pastel, mata kebo, kue pisang, dan uang Rp30.000.

"Kami belum bisa menemukan sianida yang digunakan untuk meracuni makanan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunneews.com dengan judul "Anaknya Jadi Korban Sate Beracun, Driver Ojol Ini Trauma, Belum Mau Narik Ojek Lagi"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved