Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Waketum MUI Minta Erick Thohir Lebih Rasional saat Tunjuk Seseorang Jabat Posisi di BUMN

Anwar Abbas meminta pemerintah pusat, khususnya Menteri BUMN Erick Thohir, untuk dapat secara rasional menempatkan seseorang dalam menduduki jabatan.

Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas 

TRIBUNTERNATE.COM - Penunjukan pejabat baru di perusahaan plat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah menjadi sorotan.

Kritikan pun datang dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Anwar Abbas meminta pemerintah pusat, khususnya Menteri BUMN Erick Thohir, untuk dapat secara rasional menempatkan seseorang dalam menduduki jabatan di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah otoritasnya.

"Kami benar-benar berharap dan meminta kepada pihak pemerintah terutama kepada Menteri BUMN agar benar-benar rasional dalam menghadapi masalah ini dengan menempatkan orang-orang yang tepat di tempatnya yang tepat," kata Anwar melalui keterangan tertulisnya diterima, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Tunjuk Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom, Kementerian BUMN Ungkap Alasannya: Perkuat Konten

Baca juga: Apakah Abdee Slank Layak Jadi Komisaris PT Telkom? Ekonom Beri Tanggapan, Iwan Fals Beri Dukungan

Baca juga: Polemik TWK: Pengamat Nilai Harus Segera Dihentikan, Komnas HAM akan Dalami Keterangan Pegawai KPK

Dengan penunjukan pejabat secara rasional kata Anwar, maka perusahan-perusahaan pelat merah tersebut akan menjadi penopang untuk peningkatan ekonomi di tanah air.

"Sehingga dengan demikian BUMN akan bisa diharapkan untuk menjadi salah satu pilar utama yang benar-benar bisa diharapkan dan diandalkan dalam memajukan perekonomian nasional di samping usaha swasta dan koperasi tentunya," ucapnya.

Sebelumnya, Anwar menyatakan, kalau ingin usaha-usaha milik negara atau BUMN itu maju, maka pemerintah tidak boleh menyerahkan pengurusannya kepada orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan dan kompetensi serta pengalaman dan kredibilitas yang mumpuni.

"Dan inilah yang kita lihat akhir-akhir ini yang banyak terabaikan, di mana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi-posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak tidak tepat, tidak kompeten dan tidak mumpuni," kata Anwar.

Meski begitu, Anwar tak menyebutkan salah satu nama yang dimaksud dapat jatah di perusahaan BUMN.

Namun diketahui, gitaris band rock Slank, Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank, telah ditunjuk sebagai komisaris di PT Telkom.

Anwar menilai, penunjukan seseorang sebagai pejabat di BUMN saat ini terkesan lebih banyak karena balas budi.

"Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam Pilpres dan atau pemilu yang baru lalu," tambah Anwar.

Dia mengatakan hal ini bisa bermasalah jika pengangkatannya tidak menjunjung prinsip 'the right man on the right place', melainkan 'the right man on the wrong place'.

"Kita tidak akan bisa berharap banyak BUMN yang mereka urus akan berjalan dengan baik dan lancar. Apalagi di tengah-tengah wabah Covid-19 yang sedang menimpa negeri ini tentu masalah yang dihadapi perusahaan sangat-sangat bersifat complicated. Sehingga perusahaan jelas-jelas akan sangat memerlukan orang-orang yang benar-benar memiliki pengetahuan dan pengalaman serta kreativitas dan kecerdasan yang lebih," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erick Thohir Diminta Rasional Menempatkan Seseorang Sebagai Pejabat di BUMN

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved