Virus Corona
Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Melonjak, Ganjar Pranowo: Salahkan Saya Saja, Saya yang Tidak Becus
Kasus Covid-19 di Jawa Tengah meningkat tajam di akhir Mei 2021, Ganjar Pranowo ingatkan masyarakat untuk taat prokes dan jangan saling menyalahkan.
TRIBUNTERNATE.COM - Sejak akhir Mei 2021, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Provinsi Jawa Tengah pun menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi pada kenaikan kasus Covid-19 nasional.
Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ia mengungkapkan telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah dalam provinsinya.
Daerah tersebut di antaranya adalah Kudus, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten, dan Jepara.
Menanggapi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di provinsinya itu, Ganjar Pranowo pun akhirnya memberi imbauan kepada masyarakat melalui sebuah video di kanal YouTube-nya yang diunggah pada Rabu (2/6/2021).
Dalam video berjudul ">"COVID MAKIN MENGGILA, SALAH SIAPA?" itu Ganjar Pranowo menegaskan kembali kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu benar nyata.
Ia pun menyinggung soal Suparjo, Kepala Desa Sambirejo, Sragen yang meninggal dunia karena Covid-19 pada Jumat (21/5/2021) lalu.
Tak hanya itu, Ganjar juga menyebut bahwa varian baru Covid-19 yang diketahui lebih ganas dan lebih cepat menular juga telah terdeteksi di Jawa Tengah.
Baca juga: Disebut-sebut Jadi Kandidat Capres, Ganjar Pranowo: Yang Mau Maju ke Pilpres 2024 Itu Siapa?
Baca juga: Sebut Puan Sangat Berjasa, Ganjar Pranowo Tegaskan Hubungannya dengan Putri Megawati Baik-baik Saja
Menurutnya, hal tersebut menjadi peringatan bagi dirinya dan seluruh warganya untuk tetap disiplin dan waspada terhadap virus corona.
"Ini peringatan buat kita semua. Bapak ibu pasti tidak mau seperti tahun lalu yang dilarang keluar rumah, bekerja dari rumah, melakukan segalanya di rumah."
"Pasti bapak ibu juga tidak ingin negara kita seperti India, Singapura atau bahkan seperti Malaysia yang lockdown total," tutur Ganjar Pranowo.
Ganjar juga menyadari adanya rasa jenuh yang dirasakan oleh warganya akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda.
Namun, mengingat keadaan masih belum kondusif untuk menjalankan aktivitas secara normal, Ganjar meminta warganya untuk bertahan.
"Saya tahu, njenengan (Anda) sudah bosan, jenuh, sudah capek menghadapi pandemi ini. Saya juga tahu panjenengan (Anda) juga pengin kembali beraktivitas normal. Podo (sama), aku ya pengin. Keluargaku ya pengin, anak bojo sedulurku kabeh (anak istri saudara-saudaraku semua) pengin."
"Tapi piye maneh (bagaimana lagi), kahanan (keadaan) masih seperti ini. Mosok awake dewe tego to (masa kita tega), jadi sumber penularan Covid-19 bagi keluarga kita sendiri?" terang Ganjar.

Namun demikian, Gubernur Jawa Tengah tersebut juga mengingatkan warganya untuk tidak saling menyalahkan.
Jika pun harus ada pihak yang disalahkan, kata Ganjar, masyarakat bisa menyalahkan Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang berkuasa di Jawa Tengah.
"Tapi tidak ada gunanya saling menyalahkan. Kalau pun bapak ibu ingin menyalahkan seseorang, saya saja yang disalahkan. Salahkan saya. Saya yang bodoh, saya yang gagal, saya yang tidak becus. Monggo. Saya akui," tegas pria kelahiran Karanganyar itu.
Ganjar mengaku bahwa apa yang selama ini dikerjakannya untuk menangani pandemi Covid-19 masih belum optimal.
Ia juga mengatakan, apa yang sudah pemerintah lakukan tidak akan ada artinya tanpa partisipasi dari masyarakat.
Menurut Ganjar, masyarakat juga berperan untuk saling mengingatkan antar warga agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan yang berlaku.
Baca juga: Serahkan Polemiknya dengan Bambang dan Puan pada Megawati, Ganjar Pranowo: Saya Fokus Kerja
Baca juga: Pakar Komunikasi Politik Nilai PDI-P Aneh: Ganjar Pranowo Kader Potensial tapi Malah Ditelanjangi
"Ini bukan berarti saya sok keminter dan golek benere dewe (berlagak pintar dan merasa benar sendiri), ya memang apa pun yang pemerintah lakukan tidak mungkin bisa berhasil tanpa peran panjenengan (Anda) semua," ucap Ganjar.
"Nah, peran panjenengan yang utama itu cukup eling lan ngelingke (ingat dan mengingatkan). Eling itu berarti diri kita memiliki kesadaran terhadap pentingnya prokes. Ngelingke itu berarti mengingatkan kepada orang lain, siapapun itu."
"Kalau ada yang tidak memakai masker kita ingatkan agar memakai masker, kalau kita melihat kerumunan ya kita ingatkan untuk menjaga jarak. Kita juga ingatkan agar orang-orang terdekat kita tidak lupa sering mencuci tangan," imbuhnya.
Peran masyarakat yang demikian itu, menurut Ganjar, akan bisa membantu pemerintah untuk mengendalikan penularan Covid-19 di Indonesia.
Tindakan gotong royong berupa saling mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan bisa menjadi kunci untuk menyudahi pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Bapak ibu, sedulurku kabeh (saudaraku semua), laku kebersamaan inilah yang akan jadi kunci untuk keluar dari pandemi. Mekaten nggih (begitu ya), terima kasih, terus jaga kewarasan," tandas bapak satu anak itu.
(TribunTernate.com/Ron)