KPop
Politisi Korea Selatan Gunakan Jungkook BTS untuk Promosikan RUU Pelegalan Tato, Apa Tujuannya?
Politisi Korea Selatan memposting foto Jungkook di Instagram untuk mengumumkan RUU 'Tattoo Up' yang bertujuan untuk melegalkan tato di Korea Selatan.
TRIBUNTERNATE.COM - Anggota Dewan Perwakilan Ryu Ho Jung dari Partai Keadilan Korea Selatan beberapa kali menjadi sorotan.
Hal ini karena ia adalah anggota Majelis Nasional termuda, satu-satunya anggota parlemen di bawah usia 30 tahun.
Selain itu, ia juga beberapa kali tampil kontroversial.
Ia pernah mengejutkan masyarakat Korea Selatan dengan tampil mengenakan gaun pendek selama pertemuan parlemen.
Selain itu ia juga pernah menghadiri audit parlemen mengenakan helm dan pakaian kerja.
Menurutnya, ia memakai pakaian kontroversial tersebut dengan harapan bisa menyampaikan maksudnya.
Baru-baru ini, Ryu Ho Jung kembali menjadi sorotan.
Dirinya memposting beberapa foto Jungkook BTS di media sosialnya untuk mengumumkan Rancangan Undang-Undangnya 'Tattoo Up' yang bertujuan untuk membuat tato legal dan diatur oleh hukum Korea Selatan.
Hari ini, Rabu (9/6/2021) ia menulis sebuah postingan Instagram dengan sebuah keterangan unggahan yang panjang yang dimulai dengan kalimat “Lepaskan perban BTS!”
Baca juga: 4 Kebiasaan Unik V yang Dibocorkan oleh Member BTS: dari Kebiasaan Tidur hingga Sikap Jahilnya
Baca juga: Meski Seorang Idol Kelas Dunia, Jungkook BTS tetap Terapkan Kebiasaan Hidup Hemat dan Sederhana
Berikut terjemahan keterangan unggahan Ryu Ho Jung yang telah TribunTernate.com terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia di mana terjemahan Bahasa Inggris-nya dikutip dari Koreaboo.
"Pernahkah kalian melihat perban di tubuh selebriti favorit kalian? Pemandangan mengerikan ini, yang sering terlihat di siaran TV Korea, dibuat oleh aturan stasiun TV untuk menyembunyikan tato."
"Kita semua mungkin pernah melihat idol favorit kita dengan perban atau tambalan ketika mereka tampil dan biasanya itu digunakan untuk menutupi tato mereka."
"Antara (menyembunyikannya dengan cara) itu atau mereka mengaburkannya (sensor), terutama dengan artis dengan banyak tato, seperti Jay Park."
"Pemerintah telah lama mengklaim bahwa tato merusak moral, menyebabkan ketidaknyamanan, dan memiliki efek buruk pada pemirsa muda."
Ryu Ho Jung terus mengkritik keputusan ini.
			