Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Sejumlah Alasan Mengapa Varian Delta Membahayakan

Virus corona varian Delta yang menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 dianggap membahayakan, apa alasannya?

Tauseef Mustafa/AFP/Getty Images
Ilustrasi Covid-19 - Virus corona varian Delta yang menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 dianggap membahayakan, apa alasannya? 

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan varian Delta memungkinkan virus untuk lolos dari antibodi penawar yang lemah.

Ravindra Gupta, seorang profesor mikrobiologi klinis di University of Cambridge, menunjukkan sebuah hasil penelitian yang tidak dipublikasikan ke dalam jurnal, bahwa varian ini dapat memiliki potensi yang lebih besar untuk menyebabkan penyakit.

Data dari India dan Inggris menunjukkan bahwa varian Delta telah muncul sebagai varian dominan di negara tersebut dalam kurun waktu empat hingga enam minggu.

Itu menunjukkan varian Delta lebih mudah menyebar dan menular daripada varian sebelumnya.

Selain itu, juga ada sebuah bukti yang menunjukkan bahwa varian Delta juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.

Misalnya, di Skotlandia, varian Delta menyebabkan fasilitas kesehatan menerima pasien yang harus di rawat di rumah sakit dua kali lebih banyak daripada varian Alpha.

Padahal, varian Alpha sendiri telah menyebabkan gejala yang lebih parah daripada SARS-CoV-2 asli yang pertama kali muncul di dunia.

Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Terkonfirmasi Kasus Covid-19 Varian Delta, Jawa Tengah Tertinggi

Selain itu, di India, varian ini juga menyebakan fasilitas kesehatan kewalahan dan lumpuh.

“Kombinasi dari tingkat penularan yang tinggi, tingkat keparahan yang tinggi, dan lolos dari vaksin membuat Delta menjadi varian yang sangat, sangat berbahaya,” kata Deepti Gurdasani, ahli epidemiologi klinis di Queen Mary University of London.

Begitu varian Delta memasuki suatu negara, varian tersebut akan menyebar dengan cepat.

“Ini akan sangat sulit untuk dikendalikan, dan kemungkinan besar akan menjadi varian dominan dalam hitungan minggu. Itu bisa mengubah lintasan pandemi global.”

Vaksin tidak terlalu efektif melawan varian Delta

Meskipun vaksin masih efektif menghindarkan pasien dari gejala yang parah yang disebabkan oleh varian Alfa dan Beta, vaksin tersebut ternyata menawarkan perlindungan yang lebih kecil terhadap varian Delta.

Orang yang divaksinasi dengan satu atau dua dosis vaksin Pfizer, menghasilkan tingkat antibodi yang lebih rendah untuk mampu melawan varian Delta dibandingkan saat vaksin tersebut menghasilkan antibodi untuk melawan varian Alfa dan Beta.

Contohnya di Inggris, 31 persen dari semua pasien varian Delta yang membutuhkan perawatan darurat telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved