Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Wacana Presiden 3 Periode, Fadli Zon: Dua Periode Sudah Benar, Fahri Hamzah: Apa Tak Ada Karir Baru?

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengkritik wacana masa jabatan presiden tiga periode.

TribunBali
Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengkritik wacana masa jabatan presiden tiga periode. 

TRIBUNTERNATE.COM - Wacana masa jabatan presiden tiga periode kembali didengungkan dan menuai tanggapan dari sejumlah pihak.

Terlebih baru-baru ini muncul Komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024 yang bersikeras mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.

Wacana ini disebut melanggar ketentuan konstitusi UUD 1945, yang menyebut presiden hanya boleh maju Pilpres 2 kali masa periode.

Selanjutnya, sejumlah tokoh politik mengkritik wacana tersebut, seperti Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

Tanggapan Fadli Zon

Melalui akun Twitter-nya, @FadliZon, Senin (21/6/2021), Fadli Zon menilai masa jabatan Presiden cukup 2 kali periode.

Menurutnya, masa presiden 2 periode sudah sesuai dengan nilai demokrasi.

"Sudah benar pembatasan masa jabatan Presiden maksimal 2 kali. Sesuai semangat perubahan n demokrasi. "

"Kalau hasil 2 periode baik, tinggal dilanjutkan penggantinya. Kalau 2 periode kacau n berantakan, diperbaiki Presiden baru," kata Fadli Zon.

Kritik dari Politisi Partai Gerindra Fadli Zon terkait isu wacana presiden 3 periode.
Kritik dari Politisi Partai Gerindra Fadli Zon terkait isu wacana presiden 3 periode.

Lanjutnya, jika ada yang ingin masa presiden menjadi 3 periode, Fadli Zon menduga ada pihak yang ingin mencari kesempatan pada wacana itu.

"Di luar itu, mungkin ada yang cari kesempatan n cari proyek," imbuh dia.

Kritikan Fahri Hamzah

Sementara, Politikus Partai Gelora sekaligus Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanyakan apakah tidak ada pekerjaan lain bagi presiden, jika jabatannya hanya selesai dalam 2 masa periode.

"Apakah memang tidak ada karir baru bagi seorang presiden yang sudah selesai 2 periode?," kata Fahri Hamzah, dikutip dari Twitternya, @FahriHamzah, Rabu (23/6/2021).

Kritikan Fadli Zon dan Fahri Hamzah atas Teks Pidato Nadiem Makarim
Kolase Foto Fadli Zon dan Fahri Hamzah  (Tribunnews.com)

Baca juga: Ada 211 Kasus Varian Baru Virus Corona di Indonesia, 160 Kasus Varian Delta Tersebar di 9 Daerah

Baca juga: Jokowi Jelaskan Alasan Mengapa PPKM Mikro Dinilainya Sebagai Kebijakan Paling Tepat Hadapi Pandemi

Baca juga: Kepala BKN Mendadak Sebut Tak Lagi Miliki Data Hasil TWK, Eks Penyidik KPK: Indikasi Melawan Hukum

Komentar Ade Armando

Selain dari deretan tokoh politik, Pakar Komunikasi Politik, Ade Armando juga memberi komentarnya atas isu wacana masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi 3 periode.

Ade mengatakan, wacana itu belum bisa terjadi karena harus mengubah (amandemen) konstitusi UUD 1945, yang dinilai tak mudah dilakukan.

Lanjutnya, jika amandemen konstitusi itu terealisasi, perpecahan di tengah masyarakat bisa saja terjadi.

"Ini kalau mau dilakukan harus amandemen, proses menuju amandemen itu sama sekali tidak mudah, apalagi dekrit presiden."

"Menurut saya, kalau sampai itu dikeluarkan. Kalau kata orang itu, akan perang beneran," ucapnya dikutip dari tayangan TV One Catatan Demokrasi, Selasa (22/6/2021).

Diketahui, tujuan M Qodari mendukung Jokowi 3 periode untuk menghindari polarisasi atau perpecahan pada 2024.

Sebaliknya, menurut Ade, kalau wacana itu sampai terjadi, polarisasi malah bisa terjadi sekarang, tak perlu menunggu sampai Pilpres 2024.

Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019).
Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019). (KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Baca juga: Ini Reaksi Pihak Istana hingga Sejumlah Partai Politik soal Wacana Presiden 3 Periode

Baca juga: Tolak Wacana Presiden Tiga Periode, Fraksi Demokrat: Rakyat akan Marah Jika Wacana Ini Dilaksanakan

"Yang terjadi, polarisasi jangan di tunggu 2024, Sekarang pun sudah akan terjadi, akan ada orang turun ke lapangan," ungkap Direktur Komunikasi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu.

Lebih lanjut, Ade menuturkan masih banyak calon presiden (capres) lain yang potensial maju Pilpres 2024, tidak harus Jokowi maju kembali.

Berdasarkan hasil survei SMRC, kata Ade, ada tiga nama tokoh yang selalu berada di posisi atas sebagai capres di Pilpres 2024.

"Kalau kita bicara survei, adalah Prabowo tetap terkuat untuk maju, kemudian, ada Ganjar Pranowo, ada Anies Baswedan," tuturnya.

Dikatakannya, polarisasi akan tetap terjadi di saat Pilpres nanti.

"Kenapa kalau Prabowo, ada Anies, dan Ganjar yang maju. Kita tak bisa mengharapkan polariasi tidak terjadi," kata dia.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Presiden 3 Periode, Fadli Zon Sebut Cukup 2 Periode, Fahri Hamzah: Emang Tidak Ada Karir Baru?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved