Euro 2020
Seputar Kekalahan Jerman dari Inggris di Euro 2021, Tanda Pahit Berakhirnya Era Pelatih Joachim Loew
Bagi Jerman, kekalahan di Wembley ini menandai akhir dari era kepemimpinan Joachim Loew sebagai pelatih kepala timnasnya.
TRIBUNTERNATE.COM - Laga Inggris vs Jerman pada babak 16 besar Euro 2020 telah digelar di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Selasa (29/6/2021) malam WIB.
Dalam laga tersebut, Inggris menang atas Jerman dengan skor 2-0.
Bagi Inggris, ini adalah kemenangan di babak sistem gugur pertama kali atas Jerman dalam waktu 90 menit di Kejuaraan Eropa.
Selain itu, Inggris juga mengakhiri kutukan 55 tahun melawan tim yang berulang kali gagal mereka lewati di babak sistem gugur turnamen besar.
Namun bagi Jerman, kekalahan di Wembley ini menandai akhir dari sebuah era.
Ini adalah berakhirnya sebuah era kepemimpinan Joachim Loew sebagai pelatih kepala Jerman.

Baca juga: Fakta Laga Inggris vs Jerman Euro 2020: Pecahnya Kutukan Selalu Kalah atas Jerman di Turnamen Besar
Baca juga: Serba-serbi Laga Prancis vs Swiss di Euro 2021: Prancis Tersingkir dalam 3 Pertandingan Terakhir
Namun, sayangnya perpisahan tersebut tidak dikenang sebagai sesuatu yang manis.
“Euro dimaksudkan sebagai perpisahan yang bermartabat untuk pelatih nasional Joachim Loew," kata jurnalis Boris Büchler dikutip dari The Guardian.
Dalam 10 tahun pertamanya bertanggung jawab atas tim nasional Jerman, Loew telah membawa timnya setidaknya ke semi final dari setiap turnamen yang mereka ikuti.
Pada tahun 2014, ia pulang dari Rio de Janeiro dengan Piala Dunia.
“Sebaliknya, tersingkirnya babak 16 besar adalah konsekuensi logis dari penurunan yang dimulai pada 2016.”
Dalam artikel yang dimuat di Süddeutsche Zeitung, sifat kekalahan Jerman terasa tidak nyaman.
“Ya, tentu saja ada dua outlier bersejarah, kemenangan Piala Dunia 2014 dan bencana penyisihan grup 2018 – tetapi semua turnamen Löw lainnya mengikuti pola yang sama
"Setiap kali, pertandingan terakhir Jerman di kompetisi meninggalkan kami dengan merasa bahwa dengan sedikit lebih banyak keberanian, tekad, dan ketangguhan, bisa jadi ada lebih banyak lagi.”

Surat kabar Jerman lain menyebutnya dengan istilah yang lebih pedas.