Hendri Satrio: Ibas Yudhoyono Tak Hanya Mengkritik Penanganan Covid-19, tapi Juga Memberi Masukan
Menurut Hendri, Ibas tidak hanya melontarkan kritik, tetapi juga memberikan masukan kepada pemerintah, misalnya solusi soal kelangkaan tabung oksigen.
TRIBUNTERNATE.COM - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas Yudhoyono melontarkan kritikan terhadap pemerintah tentang penanganan Covid-19 akhir-akhir ini.
Bahkan, Ibas Yudhoyono sempat melontarkan istilah 'failed nation' atau bangsa yang gagal karena khawatir negara tidak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19.
Kritikan Ibas Yudhoyono pun menuai sorotan sekaligus tanggapan dari sejumlah pihak, mulai dari pengamat hingga partai politik.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio pun menanggapi kritikan Ibas Yudhoyono.
Menurut Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, kritikan Ibas sangat konstruktif dan solutif.
Sebab, Ibas tidak hanya melontarkan kritik, tetapi juga memberikan masukan kepada pemerintah, misalnya solusi soal kelangkaan tabung oksigen.
"Tak hanya mengkritik, Ibas juga tawarkan solusi kok. Soal langkanya tabung oksigen, ia menyarankan agar lain kali pemerintah lebih antisipatif. Boleh saja menyumbang tabung oksigen untuk negara lain, tetapi pemerintah harus bisa memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi saat rakyat membutuhkan. Ini bagus, ada solusi dan dukungan ke pemerintah," kata Hensat kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Ibas Yudhoyono Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19, Pengamat Politik Nilai Sangat Wajar
Baca juga: Ibas Yudhoyono Lontarkan Kritik Failed Nation, Partai Demokrat: Wajar-wajar Saja
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, pemerintah menyumbangkan ribuan tabung oksigen untuk India.
Seminggu setelah itu, terjadi kelangkaan tabung oksigen yang mengakibatkan banyak korban yang meninggal akibat tak mendapatkan supplai oksigen yang cukup.
"Betul kata Ibas, kan pandemi ini sudah memasuki tahun kedua. Tidak ada yang mendadak, jadi harusnya bisa diantisipasi," ucap Hensat.
Demikian juga soal vaksin. Hensat yang juga pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini menambahkan, Ibas justru memberi solusi yang baik.
Dikabarkan sebelumnya banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap.
Kemudian dalam pernyataannya ia mengatakan, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik, dari pada membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat.
Lalu Ibas juga meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem.
"Ibas justru memberi solusi yang baik. Kan diberitakan banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap. Terus, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik," ucapnya.