Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Kritisi Vaksin Covid-19 Berbayar Kimia Farma, Komisi IX DPR: Bukannya Malah Jadi Komersialisasi?

Komisi IX hanya tahu bahwa vaksin gotong royong hanya diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak para pekerja.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI - Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bunga Rampai 3, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah telah membuka program vaksinasi Covid-19 berbayar melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma.

Program vaksin Covid-19 berbayar ini pun menuai kritikan dari Komisi IX DPR RI.

Komisi tersebut menegaskan, pihaknya belum pernah mendengar secara langsung soal rencana penjualan vaksin gotong royong melalui Kimia Farma.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menyatakan, selama ini Komisi IX hanya tahu bahwa vaksin gotong royong hanya diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak para pekerja.

Karena itu, vaksin gotong royong tidak dijual ke individu.

Vaksin gotong royong dibiayai oleh perusahaan sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial.

"Kami baru mendengar hal ini dari media. Makanya, kami juga heran. Di grup anggota komisi IX, hal ini sempat diperbincangkan dan dipertanyakan," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).

Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia Minggu, 11 Juli 2021: Kasus Kematian Harian Kembali Tembus Angka 1.000

Baca juga: WHO Masukkan Varian Baru Virus Corona dari Rusia ke Daftar Pemantauan Ekstra

Dalam konteks ini, Komisi IX DPR mendesak agar pemerintah memberikan penjelasan terkait kebijakan ini.

Sebab, dasar dari pelaksanaan program vaksinasi adalah gratis. Artinya, setiap orang tidak dipungut biaya untuk divaksin.

"Kalau dijual bebas seperti itu, apa nanti malah tidak akan terjadi komersialisasi? Bukankah vaksinasi itu semestinya gratis? Ini yang saya kira perlu diperjelas," ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI itu.

Selain itu, perlu juga dijelaskan soal pelaksanaan vaksinasi dengan mekanisme ini.

Mulai dari siapa yang akan menjadi vaksinatornya hingga siapa pula yang akan memonitor mereka yang telah divaksin.

"Bukankah setiap orang yang divaksin harus terus dievaluasi kondisinya?" ucapnya.

"Harus diakui bahwa KIPI masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya dengan Komnas/Komda KIPI?" pungkas Saleh.

Kimia Farma Layani Vaksinasi Covid-19 Berbayar di 8 Klinik

PT Kimia Farma (Persero) mulai melayani vaksinasi Covid-19 individu atau berbayar pada Senin (12/7/2021) besok.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala N Mansury membenarkan kabar tersebut.

Menurutnya, program tersebut dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan vaksinasi Covid-19 yang mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.

"Pelayanan vaksinasi individu oleh Kimia Farma Group merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya," tutur Pahala dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021), dikutip dari Kompas.com.

Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menjelaskan, di tahap awal, program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik.

Namun secara perlahan, perusahaan farmasi pelat merah itu akan memperluas jangkauannya.

Termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bunga Rampai 3, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021). Vaksinasi Covid-19 itu menggunakan mobil vaksin keliling yang belum lama diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Terdapat 16 mobil vaksin keliling yang beroperasi di Jakarta. Dengan mobil vaksin keliling, dapat mempercepat vaksinasi Covid-19 sehingga cepat mencapai herd immunity alias kekebalan komunitas. Tribunnews/Herudin
Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bunga Rampai 3, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021). Vaksinasi Covid-19 itu menggunakan mobil vaksin keliling yang belum lama diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Terdapat 16 mobil vaksin keliling yang beroperasi di Jakarta. Dengan mobil vaksin keliling, dapat mempercepat vaksinasi Covid-19 sehingga cepat mencapai herd immunity alias kekebalan komunitas.  (Tribunnews/Herudin)

Ia pun mengatakan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu atau berbayar, seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Calon peserta vaksinasi nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah.

"Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia."

"Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali," ujar Verdi.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra menyebut, akan ada 8 klinik yang akan melayani vaksinasi berbayar.

Ke-8 klinik tersebut berada di daerah Jawa dan Bali.

"Total kapasitas VGR individu dari delapan klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.

Berikut daftar 8 klinik perusahaan di Jawa dan Bali yang akan melayani vaksinasi berbayar:

1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari

2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari

3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari

4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari

5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari

6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari

8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari.

Cara Mendaftar Vaksinasi Berbayar

Agus menambahkan, masyarakat yang ingin membeli vaksin Covid-19 di Klinik Kimia Farma harus melakukan pendaftaran.

Menurutnya, cara pendaftaran peserta vaksinasi berbayar bisa dilakukan melalui 3 jalur.

Pertama, melalui contact/call centre Kimia Farma di nomor 1-500-255.

Kedua, melalui website www.kimiafarmaapotek.co.id, kemudian akan diarahkan melalui koneksi nomor WhatsApp.

Ketiga, pendaftaran vaksinasi berbayar bisa melalui aplikasi Kimia Farma (KF) Mobile yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.

Namun, pendaftaran lewat Kimia Farma Mobile baru bisa dilakukan mulai Kamis (15/7/2021) karena alasan masih proses penyempurnaan.

Adapun pendaftaran kepesertaan akan mencakup penentuan waktu dan lokasi vaksinasi berbayar.

Calon peserta dapat menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Dalam pelaksanaan vaksinasi berbayar, Kimia Farma akan menjalankan proses vaksinasi sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat.

"Paling ideal, calon peserta mendaftar melalui KF Mobile untuk menghindari antrean panjang."

"Dengan hanya satu jari, beberapa langkah pendaftaran dapat dilewati," kata Agus.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komisi IX Heran Ada Vaksin Berbayar di Kimia Farma, Minta Pemerintah Berikan Penjelasan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mulai Besok, Kimia Farma Bisa Layani Vaksinasi Covid-19 Berbayar di 8 Klinik, Ini Cara Daftarnya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved