Ini Alasan Rafael Sempat Batal Lulus Seleksi Bintara, Ada Kelalaian Oknum Operator
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Hillary Brigitta Lasut menjelaskan ada kesalahan input yang dilakukan oleh seseorang.
TRIBUNTERNATE.COM - Nama Rafael Malalangi (19) kini tengah hangat dibicarakan oleh warganet.
Pemuda asal Sulawesi Utara itu menjadi viral gara-gara dinyatakan lulus dalam seleksi tes calon Bintara Polri, namun namanya tiba-tiba hilang dalam pengumuman kelulusan susulan dan diganti menjadi nama orang lain.
Membahas hal tersebut, Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Hillary Brigitta Lasut telah mengunggah sebuah video di akun Instagram miliknya @hillarybrigitta pada Jumat (30/7/2021).
Pada unggahannya itu, Hillary menjelaskan ada kesalahan input yang dilakukan oleh seseorang.
"Memang Pak Kapolda kemarin telepon, ada kelalaian oknum operator di bawah," ujar Hillary.
"Tentunya menjadi sangat tidak adil bagi para pihak kalau kemudian seakan-akan kita biarkan begitu saja," lanjutnya.
Hillary melanjutkan, pada saat itu ia sempat menghubungi langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat aplikasi WhatsApp.
Akhirnya Kapolri mengirim Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo untuk mengurus kasus ini.
Setelah melakukan koordinasi, diputuskan akhirnya Rafael lulus menjadi calon Bintara Polri.
Baca juga: Kasus Hilangnya Nama Calon Bintara yang Lulus, Anggota DPR Termuda Kirim Surat Terbuka pada Jokowi
Baca juga: 6 Komitmen Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Jika Menjabat sebagai Kapolri
Telah ditetapkan Rafael nantinya akan mengikut pendidikan sebagai siswa calon Bintara Polri pada tahun 2022 mendatang.
Kapolri Listyo juga akan langsung turun tangan menandatangani berkas perubahan anggaran karena ada penambahan satu kuota untuk Rafael di Sulawesi Utara.
Terkait nama yang menggantikan posisi Rafael, Hillary tidak membahas mendalam.
Namun, nama yang menggantikan Rafael juga dinilai pantas lulus hingga akhirnya tercapai keputusan penambahan kuota.
"Solusi yang paling tepat dirundingkan kemarin adalah menambahkan kuota," kata Hillary.
Hillary menegaskan tidak mudah untuk menambah kuota karena harus ada tanda tangan langsung dari Kapolri.