Viral Media Sosial
Video Viral Warga Berdesak-desakan Saat Mengantre Vaksin Covid-19 di Medan, Ini Kata Kapolres
Kapolres Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, kerumunan di pintu masuk terjadi karena warga takut kehabisan vaksin.
"Di luar banyak, di dalam juga banyak. Sementara kami di sini sudah nunggu lama kali," ungkapnya, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan, saat sudah berhasil masuk dalam GOR, sebagian besar masyarakat justru tak bisa mendapatkan vaksin.
"Alasannya vaksin habis," kata dia.
Baca juga: Cek Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2021 lewat 35 Link Instansi Pusat Ini: Kemkumham hingga Basarnas
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Justru Ajak PNS Banyak Jajan di Masa Pandemi Covid-19, Ini Alasannya
Baca juga: Tepati Janji, Arief Muhammad Berikan 2 Cabang Baso Aci untuk Greysia/Apriyani yang Raih Medali Emas
Baca juga: UNESCO Desak Proyek di TN Komodo Dihentikan, Susi Pudjiastuti: Hentikan Sebelum Ditertawakan Dunia
Kapolres Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, kerumunan di pintu masuk terjadi karena warga takut kehabisan vaksin.
Hal itu terjadi, kata Riko, karena tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.

Setelah dijelaskan, yang akan mendapat vaksin harus sudah didata, satu per satu warga yang berdesakan mulai membubarkan diri.
Riko menuturkan, jatah vaksin untuk hari ini berjumlah 4.000 dosis.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.000 dosis dari pendaftaran melalui polsek-polsek yang menerima vaksin pertama.
Sementara sisanya, 1.000 dosis untuk suntikan kedua bagi peserta yang disuntik pada peringatan Hari Bhayangkara lalu.
"Jadi bukan kekurangan, karena petugas kita juga sudah setting untuk jumlah vaksin, nggak mungkin kita melebihi (jumlah)."
"Sekarang aja 4 ribu sampai jam sekian, nggak mungkin lagi kita nambah."
"Tenaga kita terbatas kemudian untuk vaksinnya juga 3 ribu untuk pertama, 1.000 untuk vaksin kedua," kata Riko, dilansir Tribun Medan.
Diketahui, polisi mengumpulkan peserta vaksinasi melalui sejumlah polsek.
Satu polsek dijatah 100 peserta.
Selain warga umum, para peserta ada dari mahasiswa, pelajar SMP dan SMA, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.