Olimpiade Tokyo 2020
6 Atlet Perempuan Ini Bawa Pulang Medali Emas Pertamanya dari Olimpiade Tokyo 2020
Berikut enam atlet perempuan yang membawa medali emas pertama dari Olimpiade Tokyo 2020. Membanggakan!
TRIBUNTERNATE.COM - Olimpiade Tokyo 2021 akan segera berakhir pada Minggu, 8 Agustus 2021 besok.
Hingga hari ini, Sabtu (7/8/2021), sudah ada lebih dari 300 medali emas yang dimenangkan oleh atlet di seluruh dunia.
Dari ratusan medali emas tersebut, beberapa diantaranya dimenangkan oleh atlet perempuan.
Beberapa diantara atlet perempuan tersebut, ada yang baru pertama kali memenangkan medali emas Olimpiade.
Berikut lima atlet perempuan yang memenangkan medali emas pertama di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
1. Greysia Polii, Indonesia

Bersama dengan Apriyani Rahayu, Greysia Polii berhasil mendapatkan medali emas pertamanya dalam kompetisi Olimpiade Tokyo 2020.
Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia Greysia/Apriyani berhasil mengalahkan lawannya dari China dalam dua gim sekaligus dengan skor 21-19 dan 21-15.
Bagi Greysia, ini adalah olimpiade ketiga yang ia ikuti selama menjadi pebulu tangkis.
Dalam sebuah postingan di Instagram pada tanggal 28 Mei 2021, Greysia pernah menulis, "Saya belum mendapatkan medali, entah saya akan mendapatkannya atau tidak, tetapi sejarah akan selalu ada".
Baca juga: Makna Buket Bunga Peraih Medali di Olimpiade Tokyo 2020, Simbol Kebangkitan Jepang dari Tsunami 2011
Baca juga: Wahyana, Guru Olahraga asal Gunungkidul yang Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo 2021
2. Apriyani Rahayu, Indonesia

Olimpiade Tokyo 2020 merupakan olimpiade pertama yang diikuti oleh Apriyani Rahayu sebagai pemain bulu tangkis.
Bersama dengan seniornya, Greysia Polii, Apriyani memenangkan medali emas dalam permainan bulu tangkis ganda putri.
Sebelumnya, perempuan berusia 23 tahun ini juga pernah memenangkan medali di kompetisi Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia 2019.
3. Tatjana Schoenmaker, Afrika Selatan

Debut Tatjana Schoenmaker di ajang Olimpiade Tokyo 2020 sangat fenomenal.
Atlet berusia 24 tahun ini membawa pulang medali emas pertama bagi Afrika Selatan.
Ia memenangkan medali dari cabang olahraga renang dalam gaya dada 200 meter putri pada 30 Juli 2021.
Kemenangannya bahkan menjadi lebih manis saat ia memecahkan rekor dunia dalam gelaran olimpiade tersebut.
Diketahui, ia berenang dalam waktu 2 menit 18,95 detik dan mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Rikke Moller Pedersen dari Denmark dengan raihan waktu 2 menit 19 detik.
4. Anastasija Zolotic, Amerika Serikat

Anastasija Zolotic adalah atlet taekwondo perempuan pertama dalam sejarah negara AS yang membawa pulang medali emas.
Olimpiade Tokyo 2020 juga menjadi olimpiade pertama atau debut bagi atlet berusia 18 tahun ini.
AS terakhir kali memenangkan medali emas dari cabang olahraga taekwondo pada Olimpiade Athena 2004 oleh atletnya yang bernama Steven Lopez.
Baca juga: Raih Medali Emas Olimpiade 2021, Apa Saja Bonus yang akan Didapat Greysia Polii/Apriyani Rahayu?
Baca juga: 5 Fakta Trivia Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020
5. Flora Duffy, Bermuda

Flora Duffy adalah seorang atlet triatlon peringkat teratas dalam final triatlon Olimpiade Tokyo 2020 pada 27 Juli 2021 lalu.
Prestasi Flora Duffy tersebut menjadikan Bermuda sebagai negara terkecil yang memenangkan medali emas olimpiade.
"Saya adalah harapan medali pertama Bermuda selama bertahun-tahun."
"Saya ingin mencapai ini untuk diri saya dan negara saya," kata Flora, mengutip CNA.
Atlet berusia 30 tahun itu sebelumnya pernah berhenti bertanding setelah Olimpiade Beijing 2008.
Ia baru kembali bermain setelah 13 tahun kemudian karena mengalami sejumlah cedera dan didiagnosis anemia pada tahun 2013.
6. Sandra Sanchez Jaime, Spanyol

Sandra Sanchez Jaime mencuri perhatian dunia usai meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet asal Spanyol ini berhasil memenangkan medali emas pertama cabang olahraga Karate di Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan atlet Jepang, Shimizu Kiyou.
Hebatnya lagi, sosok Sandra Sanchez meraih kemenangan tersebut di usianya yang menginjak 40 tahun.
Prestasi itu tentu sangat membanggakan baginya, mengingat pada 2019 lalu Sandra sempat mengatakan bahwa dirinya disebut sudah terlalu tua untuk olahraga ini.
Namun, pada Olimpiade Tokyo 2020, atlet perempuan kelahiran 16 September 1981 itu membuktikan kalau pandangan orang lain soal usia adalah salah.
(TribunTernate.com/Ron)