Ternyata Ini Waktu Terbaik Menjalankan Salat Dhuha, Lengkap dengan Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
Berikut penjelasan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya terkait waktu terbaik atau waktu utama pelaksanaan salat dhuha. Kapan?
TRIBUNTERNATE.COM - Tidak hanya salat fardu atau salat yang menjadi kewajiban, umat Islam juga diperkenankan untuk melakukan salat sunah.
Ada banyak salat sunah yang bisa dikerjakan oleh seorang Muslim, mulai dari salat sunah Rawatib, salat Tahajud, salat Tarawih hingga salat dhuha.
Diantara salat-salat sunah tersebut, salat dhuha merupakan salah satu salat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Pelaksanaan salat dhuha sendiri dilakukan ketika matahari mulai naik kira-kira setinggi satu tombak hingga waktu zuhur.
Salat sunah ini bisa dikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat, boleh empat rakaat, delapan rakaat hingga 12 rakaat dan dilakukan setiap dua rakaat salam.
Salat dhuha juga disebut sebagai salat yang dikerjakan di pagi hari, tetapi sebenarnya kapan waktu terbaik untuk mengerjakan salat dhuha?
Berikut penjelasan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya terkait waktu terbaik atau waktu utama pelaksanaan salat dhuha.
Menurut penuturan Buya Yahya, waktu terbaik dalam menjalankan salat dhuha adalah ketika matahari sudah mulai meninggi dan memanas.
Baca juga: Bolehkah Salat Tahajud Tanpa Tidur Terlebih Dulu? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Baca juga: Bacaan Niat dan Doa Setelah Salat Dhuha, Berikut Tata Caranya, Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin

Waktu tersebut diprediksi berada pada seperempat waktu siang hari di saat matahari muncul.
"Yang paling utama, salat dhuha itu dilakukan waktu mulai panas (matahari) menguat, jadi seperempat siang."
"Siang dibagi empat, separuh daripada jam 6 sampai jam 12, berarti 3 jam setelah matahari terbit. Kurang lebihnya seperti itu."
"Itu adalah waktu yang paling tepat, paling bagus, kalau kita ingin melakukan salat dhuha," terang Buya Yahya seperti dikutip TribunTernate.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (26/8/2021).
Lebih lanjut, Buya Yahya menambahkan, salat dhuha sudah bisa dikerjakan sejak matahari mulai meninggi setidaknya satu tombak.
Waktu tersebut diperkirakan terjadi setidaknya 10 menit setelah matahari terbit.
Namun, jika ingin mengerjakan salat dhuha di waktu yang utama atau waktu terbaik, umat Islam bisa mengerjakan salat dhuha pada saat matahari mulai meninggi dan juga memanas.
"Waktu dhuha adalah di saat matahari mulai meninggi, meninggalkan landasannya setinggi tombak. Kemudian, setelah itu meninggi lagi dan mulai panas, itulah waktu utama salat dhuha," tegas Buya Yahya.
Berikut niat, tata cara, dan keutamaan salat dhuha:
Niat salat dhuha
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatal dhuha Rak'ataini Lillaahi Ta'alaa
Artinya: "Aku niat salat sunah dhuha dua raka'at, karena Allah ta'ala."
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan, Berikut Keutamaannya
Baca juga: Bolehkah Menjalankan Ibadah Puasa di Hari Jumat? Bagaimana Hukumnya? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat
Tata cara salat dhuha
Untuk melaksanakan salat dhuha dua rakaat, dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Niat salat dhuha
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah (sunah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah Ad-dhuha
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah As-Syams
14. Ruku’ dengan tuma’ninah
15. I’tidal dengan tuma’ninah
16. Sujud dengan tuma’ninah
18. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
19. Sujud kedua dengan tuma’ninah
20. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
21. Salam
21. Membaca doa salat dhuha
Keutamaan mengerjakan salat dhuha
Sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dalam hadis yang berbunyi:
Qaala Rasulullahi Saw: "Man Haafazha 'Alaa Syufatidl Dluha, Ghufira Lahu Dzunubuhu Wa In Kaanat Mitsla Zabadil Bahri"
Artinya: "Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan." (HR Turmudzi)
Video selengkapnya:
(TribunTernate.com/Ron)(Tribunnews.com)