Fadjorel Rachman Tegaskan Reshuffle Kabinet adalah Hak Prerogatif Presiden
Menanggapi isu tersebut Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden.
TRIBUNTERNATE.COM - Jelang tahun kedua periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), isu reshuffle kabinet kembali berembus.
Kabar mengenai reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju disampaikan oleh Relawan Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania.
Isu reshuffle kabinet mencuat dengan masuknya Partai Amanat Nasional ke koalisi Jokowi.
Menanggapi isu Jokowi akan melakukan reshuffle, Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden.

Baca juga: Dua Kali Disomasi Sentul City, Rocky Gerung Diminta Kosongkan Rumahnya dalam Waktu 7x24 Jam
Baca juga: Diboikot dari Televisi, Saipul Jamil Curhat pada Hotman Paris, Ini Respon Sang Pengacara
Meski demikian, Fadjroel menekankan saat ini presiden bersama seluruh jajaran menterinya tengah fokus mengupayakan penanganan pandemi Covid-19.
Terutama di bidang kesehatan, yakni percepatan vaksinasi untuk mencapai HERD Immunity pada akhir Desember 2021.
"Presiden Joko Widodo memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. Hingga saat ini Presiden Joko Widodo bersama seluruh menteri dalam Kabinet Indonesia Maju fokus mengerjakan upaya penanganan pandemi covid 19."
"Khususnya, di bidang kesehatan terutama vaksinasi yang diharapkan mencapai target HERD immunity pada akhir Desember 2021," kata Fadjroel dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (9/9/2021).
Lebih lanjut Fadjroel menuturkan, selain bidang kesehatan presiden juga tengah mengupayakan perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi.
Khususnya pemulihan ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
"Kemudian pada perlindungan sosial serta pemulihan ekonomi khususnya di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jadi sekali lagi Presiden Joko Widodo memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle."
"Akan tetapi hingga saat ini semua menteri dalam Kabinet Indonesia Maju bekerja keras dan fokus untuk menangani pandemi Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Baca juga: Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Ini Respon Istana hingga Daftar Menteri di Kabinet Indonesia Maju
Baca juga: Duka Keluarga Korban Kebakaran Lapas Klas I Tangerang: Berencana Menikah, tapi Takdir Berkata Lain
Relawan Sebut Jokowi akan Reshuffle Kabinet Awal Oktober
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pemerintah menguatkan akan adanya reshuffle kabinet Jokowi jilid 2 di Kabinet Indonesia Maju.
Relawan Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapat di kalangan relawan, reshuffle kabinet akan dilakukan pada awal Oktober 2021.
"Selambat-lambatnya awal Oktober. Saya dapat info terupdate," kata Ketua Joman, Immanuel Ebenezer atau Noel kepada Tribunnews.com, Rabu, (8/9/2021).
Untuk menteri yang akan direshuffle, kata Noel, hanya Presiden Jokowi yang tahu.
Hanya saja Presiden tengah menyoroti kinerja sejumlah kementerian di tengah Pandemi Covid-19 sekarang ini.
Bahkan kepada beberapa menteri yang akan direshuffle, Presiden, kata Noel sudah mulai menjauh.
Misalnya berkomunikasi melalui ajudan, tidak berbicara secara langsung.
Padahal sebelumnya, Jokowi sering menelpon langsung para menterinya.
Biasanya hanya meminta disambungkan saja, lalu berbicara sendiri.
"Kabarnya presiden memang sedang tidak happy ke beliau," katanya.
Relawan kata Noel menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden mengenai reshuffle kabinet tersebut.
Karena kata Noel, presiden pasti memiliki pertimbangan matang dalam melakukan reshuffle.
"Demi kinerja pemerintahan yang baik, kami dukung apapun keputusan Presiden, dan kami berharap menteri yang dicopot nantinya legowo," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)