Tips Kesehatan
Bolehkah Ibu Hamil Memelihara Kucing, Apa Risikonya? Ini Penjelasannya
Kucing memiliki peranan penting dalam penyebaran toksoplasmasis, lantas apakah ibu hamil boleh memelihara kucing selama mengandung?
Namun, mereka harus berhati-hati dengan kucing dan mengurangi risiko penyebaran parasit toksoplasma di lingkungannya.
Jika Anda seseorang yang sedang hamil dan memelihara kucing, pastikan bukan Anda yang mengganti dan membersihkan litter box atau tempat kotoran kucing.
Namun, jika Anda terpaksa melakukannya, gunakanlah sarung tangan sekali pakai lalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
Pastikan kotak kotoran kucing diganti setiap hari dan tutup kotak pasir yang berada di luar ruangan.
Beri makan kucing Anda dengan makanan kering atau makanan kalengan, bukan daging mentah maupun setengah matang.
Selain itu, jangan biarkan kucing peliharaan Anda berkeliaran di luar ruangan.
Anda juga perlu menghindari kucing liar, terutama anak kucing, dan jangan memelihara kucing baru selama hamil.

Bila Anda ingin berkebun saat sedang hamil, kenakan sarung tangan agar tak bersentuhan langsung dengan tanah atau pasir.
Sebab, bisa jadi tanah atau pasir tersebut menjadi penyebab Anda terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung parasit toksoplasma.
Setelah berkebun dan bersentuhan dengan tanah maupun pasir, cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir hingga benar-benar bersih.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wanita yang sedang hamil tidak perlu menghindari kucing sepenuhnya.
Ibu hamil tetap boleh memelihara kucing, tetapi harus memerhatikan apa yang dikonsumsi oleh kucing, lingkungan bermainnya, dan berhati-hati dengan kotoran kucing.
Selain berhati-hati pada kucing, ibu hamil juga harus berhati-hati saat mengolah daging mentah.
Risiko terinfeksi toksoplasmasis lebih tinggi jika ibu hamil memakan daging mentah atau setengah matang atau menangani daging mentah tanpa segera mencuci tangan.
(TribunTernate.com/Ron)