Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi, PKB: Maklum Saja, karena Sudah Dua Kali Nyalon Presiden

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, maklum jika elektabilitas Prabowo saat ini masih yang tertinggi.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk "Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024" telah dirilis.

Diketahui, survei opini publik itu digelar pada 15-21 September 2021 dengan metode tatap muka atau wawancara langsung.

Dalam survei, terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. 

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Survei SMRC terbaru tak hanya memaparkan elektabilitas partai politik, tetapi juga nama-nama yang potensial untuk dipilih sebagai calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden selanjutnya. 

Beberapa nama tokoh pun mencuat untuk maju sebagai calon presiden.

Dalam simulasi pilihan semi terbuka, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 18,1 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 15,8 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 11,1 persen. 

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendapatkan 4,8 persen dan nama-nama lain di bawah 4 persen.

Ada 16,3 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu.

Perolehan elektabilitas Prabowo Subianto yang paling tinggi dalam survei SMRC ini pun mendapat sorotan, termasuk dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, maklum jika elektabilitas Prabowo saat ini masih yang tertinggi, meskipun cenderung mengalami tren penurunan dari sebelumnya.

Yakni, elektabilitas Prabowo pada Maret 2020 sebesar 19,5 persen, turun menjadi 18,1 persen pada September 2021.

Baca juga: Rekrutmen 57 Eks Pegawai KPK oleh Polri Dinilai Sarat akan Pelanggaran, Apa Saja?

Baca juga: Survei SMRC Sebut Elektabilitas Partai Demokrat Pimpinan AHY Naik Tajam Meski Dikudeta Moeldoko

Baca juga: Fadli Zon Usul Densus 88 Dibubarkan: Kompolnas Kaget, Pengamat Sebut Narasi Islamofobia Berbahaya

”2024 itu semua capres pasti wajah baru, tidak ada incumbent. Seandainya ada yang ikut lagi, itu orang yang berulang kali ikut, Pak Prabowo. Selebihnya belum pernah nyalon. Maklum saja Prabowo tertinggi tingkat popularitasnya karena sudah dua kali nyalon presiden,” kata Jazilul Fawaid dalam diskusi menanggapi hasil survei opini publik SMRC bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ yang dirilis, Kamis (7/10/2021).

Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengatakan, Pemilu 2024 adalah rezim pemilu serentak dimana semua partai politik (parpol) pasti berkeinginan untuk mengusung calon presiden atau calon wakil presiden. 

Sejauh ini, selain Prabowo, nama-nama ketua umum parpol lain belum ada yang menonjol sebagai capres. 

Sebut saja nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Golkar (Airlangga Hartarto), Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), PKB (Muhaimin Iskandar), PAN (Zulkifli Hasan), PKS (Ahmad Syaikhu), dan PPP (Suharso Monoarfa). 

”Saat ini ketum parpol yang sudah sangat serius berkampanye baru Airlangga. Pak Muhaimin pun belum terlalu serius. Kalau nanti kami sudah dapat instruksi yang serius, ya kita serius,” tuturnya. 

Gus Jazil mengatakan dalam 2,5 tahun ke depan akan terjadi banyak dinamika politik yang bakal berpengaruh terhadap elektabilitas calon maupun parpol. 

Karena itu, meskipun saat ini elektabilitas Gus Muhaimin belum terlalu menonjol, Gus Jazil mengaku tidak terlalu mempersoalkan. 

Gus Jazil juga mengatakan bahwa nama-nama yang ada atau parpol, pasti akan melakukan koalisi untuk mengusung capres atau cawapres.

PKB, kata Gus Jazil, sangat terbuka untuk melakukan komunikasi politik dengan parpol manapun untuk nantinya membicarakan kemungkinan berkoalisi.

”PKB tetap menjadi parpol terbuka, baik di pileg kita mengajak bersama-sama maju lewat PKB, juga untuk pilpres kami terbuka untuk mendaptkan saran, berkoalisi, untuk membangun agenda dengan partai lain,” katanya. 

Diakuinya bahwa usulan dari seluruh DPW PKB se-Indonesia dan sejumlah kiai menginginkan agar PKB mengusung Gus Muhaimin sebagai capres pada Pemilu 2024 nanti. 

”Kami tidak menutup diri PKB berkoalisi sampai hari ini. Arahnya ingin sekali dan menjadi keputusan usulan semua DPW bahwa Pak Muhaimin menjadi capres. Tapi itu nanti dibicarakan dengan parpol lain,” tutur Wakil Ketua MPR ini. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKB Sebut Elektabilitas Prabowo Tertinggi Karena Bolak-balik Maju Jadi Capres

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved