Uji Coba Fase III Suntikan Booster Pfizer Tunjukkan Tingkat Kemanjuran Tinggi, Capai 95,6%
Uji coba terhadap 10.000 peserta berusia 16 tahun ke atas menunjukkan efektivitas 95,6 persen terhadap Covid-19, selama masa varian Delta merebak.
Meskipun dimikian, dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan lebih terhadap gejala berat dibandingkan vaksin Johnson & Johnson (J&J) yang hanya diberikan dalam satu dosis, meskipun keunggulan Pfizer atas J&J menurun seiring waktu.
Penelitian dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dengan kolaborator di seluruh AS.
Ketiga vaksin tersebut memberikan perlindungan substansial setelah empat bulan.
Dikutip dari The Strait Times, vaksin Moderna 92 persen efektif mencegah gejala berat, Pfizer sebesar 77 persen, sementara J&J sebesar 68 persen.

Data tersebut dapat mempengaruhi perdebatan tentang apakah masyarakat harus menerima dosis ketiga vaksin untuk meningkatkan antibodi terhadap virus.
Penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS diharapkan untuk memberikan keputusan apakah akan merekomendasikan suntikan booster.
Mereka sebagian besar harus bergantung pada data dari Israel dan Inggris tentang apakah efektivitas suntikan berkurang dari waktu ke waktu.
AS menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular, terutama di antara negara bagian yang tidak divaksinasi, dan infeksi yang dihasilkan dari virus yang menembus perlindungan orang yang telah divaksinasi menjadi lebih umum.
Studi CDC mengamati 3.689 orang dewasa non-imunokompromais dari Maret hingga Agustus 2021.
Para peneliti mencatat bahwa perbedaan efektivitas vaksin antara Moderna dan Pfizer, yang keduanya menggunakan mekanisme yang disebut messenger ribonucleic acid (mRNA), dapat disebabkan oleh perbedaan jarak antara kedua dosis.
Dosis kedua vaksin Pfizer biasanya diberikan setelah tiga minggu, sementara Moderna menunggu empat minggu.

Mereka juga mencatat beberapa keterbatasan penelitian, termasuk fakta bahwa hanya ada sejumlah kecil sampel orang yang diteliti yhang menerima vaksin J&J dibandingkan dengan vaksin mRNA.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa vaksin Moderna tampaknya menghasilkan lebih banyak antibodi daripada vaksin Pfizer, meskipun tidak jelas apakah antibodi merupakan komponen terpenting dalam kekebalan dalam jangka panjang.
(TribunTernate.com/Qonitah)