Pakar Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 akan Tersedia November, Bagaimana dengan Indonesia?
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci mengatakan, vaksin untuk anak usia 5-11 tahun kemungkinan akan tersedia pada November, bagaimana Indonesia?
TRIBUNTERNATE.COM - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci mengatakan bahwa vaksin untuk anak-anak usia 5-11 tahun kemungkinan sudah akan tersedia pada November mendatang.
Prediksi jadwal tersebut, kata Fauci, akan memungkinkan sebagian besar anak di AS untuk mendapatkan vaksinasi penuh sebelum akhir tahun 2021.
"Jika semuanya berjalan dengan baik dan kami mendapatkan persetujuan peraturan dan rekomendasi dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), sangat mungkin vaksin akan tersedia untuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun dalam minggu pertama atau kedua November," kata Fauci dalam sebuah wawancara dengan ABC This Week.
Diketahui, pejabat Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) saat ini sedang meninjau aplikasi dari PFizer-BioNTech yang meminta otorisasi dua dosis vaksin mereka untuk anak-anak kecil.
Panel penasihat luar FDA dijadwalkan akan mempertimbangkan keputusan tersebut pada 26 Oktober mendatang.
Biasanya, FDA akan mengikuti saran dari panelnya, namun tidak diharuskan untuk melakukannya.
Sementara itu, penasihat CDC AS akan mempertimbangkan rekomendasi vaksin untuk anak-anak pada pertemuan 2 dan 3 November mendatang.
Direktur CDC AS, Rochelle Walensky mengatakan di Fox News Sunday bahwa badan tersebut ingin segera bertindak cepat.
Baca juga: Singapura Masukkan Sinovac ke Program Vaksinasi Nasional, 3 Dosis Suntikan Dianggap Divaksin Penuh
Baca juga: Hampir 52 Persen dari Target Sasaran, 107 Juta Penduduk Indonesia Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Satu
"Setelah mereka [FDA] dapat meninjau semua ilmu pengetahuan dan melakukan tindakan regulasi, CDC akan bertemu. Jika semua itu berjalan lancar, kami akan bertindak cepat," kara Walensky dikutip dari The Straits Times.
"Kami tahu berapa banyak orang tua yang ingin memvaksinasi anak-anak mereka yang berusia 5-11 tahun dan kami bermaksud untuk bertindak secepat mungkin," lanjutnya.
Setelah disahkan, sekitar 28 juta anak di AS akan memenuhi syarat untuk menerima apa yang akan menjadi vaksin Covid-19 AS pertama untuk anak-anak usia 5-11 tahun.
Sebelumnya, vaksin Pfizer-BioNTech sudah tersedia untuk mereka yang berusia 12-17 tahun.
Sementara, vaksin Covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun masih dipelajari oleh perusahaan tersebut.
Diketahui, tingkat kematian pada anak-anak akibat Covid-19 lebih rendah daripada orang dewasa.
Namun, di antara mereka banyak yang mengahadapi penyakit dan gejala jangka panjang yang masih dipelajari.
Banyak orang dewasa yang ragu atau menentang vaksin Covid-19, bahkan beberapa di antara mereka yang sebenarnya tidak menentang vaksin memilih menolak memberikan vaksin untuk anak mereka.
Saat Walensky ditanya tentang apakah sekolah harus mewajibkan vaksin untuk anak-anak, ia tidak memberi jawaban yang jelas.
"Saat ini kami sedang dalam otorisasi, kami sedang berdiskusi tentang otorisasi. Saya pikir kita perlu memvaksinasi anak-anak melalui otorisasi ini dan mendapatkan persetujuan sebelum kita bisa membuat keputusan untuk itu," jawab Walensky.

Bagaimana dengan Indonesia?
Sejak September lalu, pemerintah Indonesia masih terus mengkaji keamanan vaksin Covid-19 untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Seperti diketahui, vaksin pfizer diklaim aman dan efektif untuk diberikan pada anak usia 5 hingga 11 tahun.
Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan bahwa penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia masih mengacu pada izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Sejauh ini, Pemerintah Indonesia masih mengacu pada EUA BPOM, vaksin Pfizer layak diberikan kepada anak usia 12-15 tahun, dan orang di atas umur 16 tahun," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (23/9/2021).
Wiku mengatakan, jika terjadi perubahan kriteria penerima vaksinasi, maka pemerintah akan segera memberikan informasi secara aktual kepada publik.
Hal senada juga dikatakan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro.
Ia menegaskan bahwa pengkajian vaksin untuk anak-anak usia 5-11 tahun masih dilakukan bersama dengan badan otoritas yang berwenang.
Baca juga: Uji Coba Fase III Suntikan Booster Pfizer Tunjukkan Tingkat Kemanjuran Tinggi, Capai 95,6%
Baca juga: Pfizer Klaim Vaksin Covid-19 Buatannya Aman dan Efektif untuk Anak Usia 5-11 Tahun
Namun di luar vaksin, Reisa mengatakan bahwa kita dapat melindungi anak-anak usia di bawah 12 tahun dengan dua cara.
"Tapi pada dasarnya, kita mesti melindungi anak di bawah 12 tahun dengan dua jurus," katanya dalam keterangan pers virtual, Jumat (1/10/2021).
Cara pertama yakni memperkenalkan anak kepada penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dengan belajar memakai masker dan sering cuci tangan.
Sebaiknya anak dididik agar paham bahwa tidak semua ruang publik aman, dengan begitu mereka harus membatasi mobilitas hanya saat betul-betul perlu.
Kedua, orang tua harus memastikan melengkapi imunisasi dasar rutin bagi anak di bawah 12 tahun dan sesuai jadwal.
Selain itu, juga menjaga asupan gizi dan kegiatan fisik sesuai grafik tumbuh kembang agar anak bertumbuh optimal sesuai usia.
Selagi vaksin belum tersedia, menurut Reisa, cara utama melindungi anak usia di bawah 12 tahun adalah dengan cara memastikan vaksinasi terhadap orang-orang dewasa di sekitar mereka.
"Itulah yang disebut upaya kolektif, kekebalan komunitas. Terkadang, meski hanya 8 dari 10 orang yang tervaksinasi di dalam rumah, 100 persen penghuni rumah akan mendapatkan manfaatnya," jelas Reisa.
(TribunTernate.com/Ron)