Pfizer Klaim Vaksin Covid-19 Buatannya Aman dan Efektif untuk Anak Usia 5-11 Tahun
Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa vaksin mRNA Covid-19 buatannya aman dan menghasilkan respons kekebalan protektif pada anak-anak berusia 5 tahun
TRIBUNTERNATE.COM - Pfizer dan mitranya, BioNTech telah mengumumkan bahwa vaksin mRNA Covid-19 buatannya aman dan menghasilkan respons kekebalan protektif pada anak-anak berusia 5 tahun.
Perusahaan tersebut telah menguji dosis vaksin yang yang lebih rendah, yakni sebesar 10 miligram untuk anak-anak antara usia 5 hingga 11 tahun.
Dosis vaksin untuk anak tersebut adalah sepertiga dari dosis yang disuntikkan kepada orang dewasa.
Dalam uji klinis yang melibatkan lebih dari 2.200 anak-anak, Pfizer mengatakan bahwa dua dosis vaksin yang diberikan menghasilkan antibodi penetralisir dalam tingkat yang tinggi.
Hasil tersebut sebanding dengan tingkat yang terlihat pada anak-anak yang lebih tua yang mendapatkan dosis vaksin yang juga lebih tinggi.
Baca juga: Negara Berkembang Memohon pada Negara Maju untuk Tidak Menimbun Vaksin Covid-19
Baca juga: Kuba Jadi Negara Pertama yang Beri Suntikan Vaksin Covid-19 pada Anak Mulai Usia 2 Tahun
Dua dosis vaksin sebesar 10 miligram yang diberikan pada anak usia 5 hingga 11 tahun itu disuntikkan dua kali dengan rentang waktu tiga minggu.
Atas saran dari komite penasihat vaksinnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) meminta pembuat vaksin untuk memasukkan lebih banyak anak dalam studi ini pada awal tahun lalu.
Alih-alih menguji apakah vaksin mampu mencegah Covid-19 pada anak-anak, perusahaan farmasi yang membuat vaksin Covid-19 ini justru melihat tingkat antibodi yang dihasilkan oleh vaksin.
FDA pun menyetujui pendekatan tersebut dengan harapan bisa mempercepat pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak yang kini sudah mulai kembali bersekolah.

Perlu diingat, Evan Anderson, seorang dokter di Children's Healthcare of Atlanta yang merupakan penyelidik dalam studi tersebut mengatakan bahwa perusahaan tidak membagikan data kemanjuran apa pun hari ini.
"Kami tidak tahu apakah ada kasus Covid-19 di antara anak-anak yang terdaftar dalam penelitian ini dan bagaimana perbandingan antara mereka yang menerima plasebo dengan mereka yang menerima vaksin," katanya, seperti dikutip dari WebMD, Kamis (23/9/2021).
Perusahaan mengatakan, efek samping yang terlihat dalam uji coba ini sama dengan apa yang terlihat pada anak dengan usia yang lebih tinggi.
Pfizer juga mengatakan bahwa tidak ditemukan kasus peradangan jantung yang disebut miokarditis dalam uji coba ini.
Baca juga: FDA Rekomendasikan Suntikan Booster Vaksin Covid-19 untuk Usia 65 Tahun ke Atas dan Kelompok Rentan
Baca juga: WHO: Kekurangan Vaksin Covid-19 di Afrika akan Membawa Seluruh Dunia ke Titik Awal Virus Corona
Selanjutnya, Pfizer berencana untuk mengirim data mereka ke FDA sesegera mungkin.
“Kami senang dapat mengirimkan data ke otoritas pengatur untuk kelompok anak usia sekolah ini sebelum dimulainya musim dingin,” kata Ugur Sahin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech, dalam sebuah rilis.