Usai Lepas Jabatan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto Disebut Bakal Masuk Kabinet
Momen pergantian Panglima TNI, disebut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya bakal dijadikan Presiden Jokowi untuk merombak kabinet.
TRIBUNTERNATE.COM - DPR RI telah menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Sementara itu, Jenderal Andika Perkasa mendapat persetujuan untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Lantas bakal ke mana Hadi Tjahjanto setelah momen pergantian Panglima TNI yang kabarnya berdekatan dengan isu reshuffle kabinet?
Santer dikabarkan jika Hadi Tjahjanto akan masuk kabinet.
Momen pergantian Panglima TNI, disebut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya bakal dijadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merombak kabinet.
Hadi dinilai berpeluang digaet karena jejak kedekatannya dengan Jokowi.
Yunarto menyebut Hadi bisa saja menjabat di kementerian sektoral seperti Perhubungan atau Polhukam.
Namun tak tertutup kemungkinan Hadi bakal masuk ke lingkaran dalam presiden seperti kepala staf presiden (KSP).
"Apakah Pak Hadi Tjahjanto dimungkinkan untuk masuk ke dalam barisan kabinet baru? Saya pikir sangat mungkin. Diketahui beliau orang lama presiden, bisa dipastikan satu garis visi misi dari mulai sesmilpres lalu kemudian kemarin menjadi Panglima, sehingga sangat dimungkinkan," kata Yunarto, Senin (8/11).
Mayoritas fraksi di parlemen menanggapi kabar ini dengan diplomatis.
Mereka enggan berspekulasi dan lebih menyerahkan keputusan itu kepada presiden.
Seperti tanggapan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Nico Siahaan.
"Untuk isu reshuffle saya tak bisa berasumsi. Karena selain itu prerogatif presiden, juga banyak unsur kinerja yang tidak mudah untuk diukur sebagai patokan reshuffle," kata Nico.
Baca juga: Tudingan Gatot Nurmantyo TNI Disusupi PKI, Istana Serahkan ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Baca juga: Disetujui Jadi Panglima TNI, Intip Gaji dan Tunjangan yang Bakal Diterima Jenderal Andika Perkasa
Gerindra melalui sang Sekretaris Jenderal yakni Ahmad Muzani juga sepakat masuk tidaknya Hadi ke kabinet merupakan wewenang presiden.
Ditemui di Kompleks Parlemen, Muzani sendiri mengaku belum mendengar informasi rencana reshuffle dari istana.