Kisah Warga Dusun Bunut di Tengah Sirkuit Mandalika, Keluar dan Masuk Harus Memakai Gelang 'Sakti'
Di tengah euforia gelaran WorldSBK Indonesia 2021, ternyata ada kisah yang mungkin belum diketahui banyak masyarakat.
TRIBUNTERNATE.COM - Seri pamungkas WorldSBK 2021 baru saja berlangsung di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kemeriahan di sirkuit Mandalika sudah dimulai sejak Jumat (19/11/2021) hingga Minggu (21/11/2021).
Di tengah euforia gelaran WorldSBK Indonesia 2021, ternyata ada kisah yang mungkin belum diketahui banyak masyarakat.
Kisah tersebut datang dari warga Dusun Bunut, Mandalika, Sandubaya, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Yups, Dusun Bunut adalah salah satu dusun terdampak pembangunan sirkuit yang jadi tuan rumah WorldSBK Indonesia 2021 ini.
Lebih tepatnya, Dusun Bunut berada tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8 sirkuit Mandalika.
Hingga gelaran WorldSBK Indonesia 2021 berlangsung, ada sejumlah warga yang masih menempati rumahnya di sana.
Salah satu warga Dusun Bunut yang bernama Rame mengaku kalau keluarganya terganggu dengan raungan motor para pembalap.
"Kalau terganggu ya pasti. Tapi mau bagaimana lagi," buka Rame yang masih bertahan di area tengah sirkuit.

Selama ajang World Superbike (WSBK) Mandalika berlangsung, warga Dusun Bunut harus memakai gelang pengenal untuk bisa akses keluar masuk.
Tanpa gelang tersebut, jangan harap mereka bisa melewati penjagaan ketat sirkuit Mandalika selama WorldSBK Indonesia berlangsung.
Meski begitu, sejatinya warga setempat sudah bersedia meninggalkan rumahnya di Dusun Bunut dan pindah ke daerah lain.
Soal uang ganti rugi pembayaran tanah, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp 75 juta per are (100 meter persegi).
Suprayadi (warga Dusun Bunut lainnya) menjelaskan, rata-rata warga setempat memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK).

"Harga tanah sudah disetujui Rp75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga untuk bangunannya," sambung Suprayadi.