Dudung Abdurachman Disebut Bisa Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi & Megawati, Ini Tanggapannya
Sebagian pihak beranggapan miring dan menuding terpilihnya Dudung lantaran sosoknya adalah "anak emas" Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
TRIBUNTERNATE.COM - Jenderal Dudung Abdurachman telah resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/11/2021).
Dudung menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang dipromosikan menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Meski pemilihan KSAD adalah hak penuh dari presiden, masih ada juga sebagian pihak yang beranggapan miring dan menuding terpilihnya mantan Pangdam Jaya itu lantaran sosoknya adalah "anak emas" Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Apalagi tudingan itu kemudian dikaitkan dengan pembuatan patung Soekarno di Akademi Militer, ketika Dudung menjadi Gubernur Akmil dengan pangkat Mayjen TNI.
Lebih jauh, ada juga yang kemudian mengaitkan terpilihnya Dudung sebagai KSAD karena berani melawan FPI secara terang-terangan.
Seperti diketahui, organisasi tersebut kerap bersebrangan dengan pemerintah selama ini.
Benarkah anggapan-anggapan demikian? Apa kata Jenderal Dudung terkait hal-hal ini?
Menurut Jenderal Dudung Abdurachman, dipilihnya dia sebagai KSAD dilihat dari pengabdian dan profesionalitasnya selama ini.
Hal tersebut disampaikan Dudung menepis tudingan bahwa dia merupakan anak emas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri sehingga dipilih menjadi KSAD menggantikan Andika Perkasa yang diangkat sebagai Panglima TNI belum lama ini.
Baca juga: Pengamat: Ada 4 Isu yang Mendesak dan Butuh Perhatian dari Andika Perkasa dan Dudung Abdurrachman
Baca juga: Dudung Abdurachman Dilantik jadi KSAD, Miliki Kekayaan Rp 1 M, Harta Properti Senilai Rp 640 Juta
"Sebetulnya Pak Jokowi lebih kepada bagaimana melihat dari pekerjaan, melihat dari pengabdian, lebih kepada profesional," kata Dudung, dikutip dari tayangan video Kompas TV di YouTube, Minggu (21/11/2021).

Dudung juga memastikan bahwa pemilihannya sebagai KSAD TNI bebas dari unsur politik.
Ia pun mengaku akan menolak jika pemilihannya dibawa-bawa ke arah politis.
"Saya lihat tidak ada arah politik dan saya juga tidak akan mau kalau dibawa-bawa ke politik. Tidak akan mau saya," ucap dia.
Dudung mengaku baru mengenal Jokowi dan Megawati Soekarnoputri saat memiliki pangkat bintang dua.
Bahkan, ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo atau Gubernur DKI Jakarta, Dudung tidak pernah menjadi komandan distrik militer (dandim) di wilayah tersebut.
"Kalau saya lihat, Pak Jokowi dan Bu Mega itu tidak ada spesial anak kesayangan tetapi lebih cenderung kepada profesionalisme," ujar mantan Dandim Kodam Jaya itu.
"Saya yakin yang ditunjuk oleh beliau tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya dari bintang 4 juga bukan berarti tidak ada sejarah di belakangnya. Mungkin Pak Jokowi melihat apa yang selama ini saya lakukan dari Kodam Jaya menimbulkan suatu ketentraman dan kedamaian," ucap dia.
Adapun Dudung dilantik Jokowi menjadi KSAD di Istana Negara, Rabu (17/11/2021) menggantikan Panglima TNI terpilih, Jenderal Andika Perkasa.
Pelantikan Dudung sebagai KSAD berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107 TNI Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.
Baca juga: Hari Ini, Andika Perkasa akan Dilantik Jadi Panglima TNI, Dudung Abdurrachman Jadi KSAD
Baca juga: Sosok Dudung Abdurrachman, Calon KSAD Pengganti Andika Perkasa, Dikenal Keras terhadap FPI
Tetap netral
Menanggapi isu Pilpres 2024 yang belakangan ramai diperbincangkan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan bahwa TNI harus netral dan dilarang memihak salah satu partai politik.
Pasalnya TNI harus bertugas untuk mengamankan negara jika terjadi situasi politik yang tidak menentu.
TNI juga harus tampil untuk menjaga negara agar terhindar dari perpecahan.
"Jangan memihak kepada salah satu partai politik. Jangan cenderung kepada kontestan tertentu. Jangan memilih itu. Kamu (anggota TNI AD) harus netral."

"Karena kamu juga harus mengamankan apabila situasi politik itu tidak menentu, maka TNI-lah yang harus tampil untuk mengamankan negara ini dari terjadinya perpecahan," kata Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/11/2021).
Dudung juga menekankan kepada para anggotanya agar tidak memihak suatu kelompok atau partai politik tertentu.
Karena dalam undang-undang sudah tercantum dengan jelas, bahwa TNI tidak boleh berpihak.
"Saya akan tekankan keras. Jangan coba-coba nanti ada anggota TNI Angkatan Darat memihak salah satu kelompok, salah satu partai tertentu."
"Itu ditetapkan oleh undang-undang bahwa TNI itu tidak boleh berpihak," tegasnya.
Ungkap pesan Jokowi
Setelah dilantik, Dudung Abdurachman mengaku akan melaksanakan visi dan misi dari Panglima TNI Andika Perkasa.
Selain itu, dirinya juga memberi apresiasi atas pencapaian dari Andika Perkasa selama menjadi KSAD.
"Saya tentunya akan mengimplementasikan visi dan misi Panglima TNI yang disampaikan pada saat fit and proper test di DPR RI. Saya mengapresiasi apa yang sudah dicapai oleh Jenderal Andika Perkasa pada saat KSAD," ujarnya.
KSAD baru ini membeberkan pesan dari Presiden Jokowi kepadanya.
Ia mengatakan, Jokowi meminta TNI AD membantu melaksanakan program dari pemerintah.
Mendapat pesan tersebut, Dudung dengan tegas menyampaikan TNI AD akan membantu untuk kesejahteraan masyarakat.
"Ada pesan dari Bapak Presiden bahwa segala bentuk apapun dari TNI AD harus membantu pemerintah di dalam melaksanakan programnya. Kami TNI AD siap membantu pemerintah demi kesejahteraan masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Tak hanya membantu program pemerintah, Dudung juga mendapat pesan terkait peningkatan kesejahteraan prajurit TNI AD.
"Pesan berikutnya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan prajurit, karena prajurit yang lebih utama," lanjutnya.
KSAD lalu meminta seluruh prajurit TNI AD untuk membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat.
"Saya akan sampaikan kepada seluruh jajaran TNI AD, pedomani delapan wajib TNI, khususnya yang kedelapan. Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. TNI AD harus hadir di manapun adanya kesulitan yang dihadapi masyarakat," tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disebut Bisa Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati, Apa Jawaban Jenderal TNI Dudung?