Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Moderna Siap Luncurkan Vaksin Booster Khusus Tangkal Varian Omicron pada Maret 2022

Moderna mengatakan perusahaannya siap meluncurkan vaksin booster Covid-19 yang bisa menargetkan varian Omicron pada Maret 2022.

ARIF KARTONO/AFP
ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 - Moderna mengatakan perusahaannya siap meluncurkan vaksin booster Covid-19 yang bisa menargetkan varian Omicron pada Maret 2022. 

TRIBUNTERNATE.COM - Moderna mengatakan perusahaannya siap meluncurkan vaksin booster Covid-19 yang bisa menargetkan varian Omicron pada Maret 2022.

Vaksin tersebut akan diuji dan siap untuk diajukan otorisasi ke pemerintah AS.

Presiden Moderna Stephen Hoge mengatakan, dia yakin vaksin booster yang membawa gen yang secara khusus menargetkan mutasi pada varian Omicron akan menjadi cara tercepat untuk mengatasi pengurangan kemanjuran vaksin yang mungkin ditimbulkannya.

"Kami sudah memulai program itu," kata Hoge kepada Reuters, seperti dikutip dari The Strait Times.

Moderna juga sedang mengerjakan vaksin multi-valent yang akan mencakup hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.

Pembuatan vaksin tersebut bisa memakan waktu beberapa bulan ke depan.

Omicron dikategorikan sebagai variant of concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

ILUSTRASI Kondisi pandemi di tengah varian Omicron - Dalam foto: Petugas medis yang mengenakan APD terlihat mengangkut seorang pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) ke unit perawatan intensif (ICU) dari MedEvac angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr ke ambulans untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di Bandara Muenster Osnabruck, Jerman Utara pada 26 November 2021.
ILUSTRASI Kondisi pandemi di tengah varian Omicron - Dalam foto: Petugas medis yang mengenakan APD terlihat mengangkut seorang pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) ke unit perawatan intensif (ICU) dari MedEvac angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr ke ambulans untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di Bandara Muenster Osnabruck, Jerman Utara pada 26 November 2021. (Ina Fassbender/AFP)

Saat ini varian tersebut sedang dipelajari untuk melihat apakah lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lain.

Selain itu, varian ini juga sedang diteliti apakah itu dapat menembus antibodi yang dihasilkan vaksin yang beredar saat ini.

Baca juga: Sebagian Besar Kasus Omicron Terjadi pada Orang yang Sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap

Baca juga: Setelah Singapura, Malaysia Ikut Melaporkan Kasus Omicron Pertamanya Hari Ini

Menurut panduan yang sebelumnya diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pembuatan vaksin ini memerlukan uji klinis tahap menengah.

Oleh karena itu, Hoge mengatakan proses pembuatan vaksin booster khusus Omicron ini bisa memakan waktu tiga atau empat bulan.

"Booster khusus Omicron, secara realistis, tidak akan bisa diluncurkan sebelum Maret dan mungkin lebih pada kuartal kedua," kata Hoge.

Namun, Hoge vaksin tersebut bisa diluncuakan lebih cepat jika FDA mengubah panduannya untuk data apa yang diperlukan untuk otorisasi.

Meskipun demikian, Moderna mengatakan perusahaannnya juga akan memproduksi vaksin saat pengujian sedang berlansung.

Hal ini dilakukan agar vaksin tersebut siap diluncurkan sesegera mungkin.

Berdasarkan pola mutasi yang terlihat pada varian Omicron, yang meliputi mutasi yang telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksinnya dalam studi laboratorium, Hoge mengatakan bahwa kemungkinan akan berdampak kepada kondisi pandemi.

Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung.
Kasus Covid-19 Jerman meroket - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. (Christof STACHE/AFP)

Sementara itu, menurut WHO vaksin yang beredar saat ini kemungkinan dapat melindungi terhadap gejala berat yang ditimbulkan oleh varian Omicron.

Namun, belum jelas seberapa besar penurunan kemanjuran vaksin yang beredar saat ini terhadap varian Omicron.

Tidak menutup kemungkinan penuruan kemanjuran tersebut menjadi signifikan.

"Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan kemanjuran terbesar terlihat di Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu telah muncul di Omicron," kata Hoge.

Baca juga: Mutasi Omicron yang Banyak Dikhawatirkan Bisa Buat Varian Ini Sulit Dilawan dan Dideteksi

Baca juga: Waspada! Tiga Mutasi Varian Baru Virus Corona, Berikut Penyebarannya di Berbagai Negara

"Jadi pertanyaannya di sini adalah, apakah kita akan melihat situasi seperti yang ditimbulkan oleh Delta atau Beta? Atau apakah kita akan melihat beberapa persilangan dari keduanya? Saya pikir skenario terakhir itulah yang membuat kita khawatir," katanya.

Selanjutnya Hoge memaparkan bahwa, saat ini perusahaannya juga tengah menguji untuk melihat apakah penerima vaksin Moderna yang divaksinasi penuh terlindungi dari varian tersebut.

Selain itu, perusahaannya juga sedang menguji mereka yang menerima suntikan vaksin Moderna dengan dosis 50 mikrogram dan 100 mikrogram booster.

“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya akan mampu memperlambat penyebaran varian Omicron, jika tidak bisa benar-benar menghentikannya," tuturnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved