Ekonomi Maluku Utara Bertumbuh Positif, Produk Hilirisasi Feronikel Jadi Faktor Utama
HPL telah menghasilkan devisa serta memberi nilai tambah yang berlipat ganda terhadap komoditas tambang tanah air.
Penulis: Mufrid Tawary |
TRIBUNTERNATE.COM - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, dalam pertemuan tahunannya mencatat, industri hilirisasi berupa Feronikel dan Nikel Oksida memiliki porsi terbesar mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara, dengan jumlah masing masing 93,42 persen dan 4,60 persen.
“Tercatat, Maluku Utara, pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di Indonesia pada triwulan III 2021, sebesar 11,41%. Angka tersebut berada di bawah Provinsi Papua 14,54% dan di atas Sulawesi Tengah 10,21%,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Malut Hario Kartiko Pamungkas beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan bahwa capaian tersebut tak lepas dari perkembangan industri smelter dan pemurnian nikel di Halmahera Selatan, yaitu perusahaan yang tergabung dalam Harita Nickel yang memproduksi feronikel dan MHP.
Menurutnya, perusahaan tersebut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Provinsi Maluku Utara.
Baca juga: 2 Bulan Dipenjara atas Kasus Pemerkosaan Santriwati, Herry Wirawan Belum Pernah Dijenguk Keluarga
Baca juga: Kata Ibunda tentang Wafatnya Laura Anna: Jenazah seperti Boneka, Sebagian Abu Kremasi Dilarung
Baca juga: Dibanjiri Ucapan Duka karena Namanya Mirip Laura Anna, Jurnalis asal Brasil: Kalian Salah Orang
Baca juga: Viral Video Mobil PJR Cuek Saat Ada Korban Tabrak Lari, Polisi yang Membawa Kini Dibebastugaskan
Sementara itu, Head of External Relation Harita Nickel, Stevi Thomas mengatakan, lini produksi pertama Halmahera Persada Lygend (HPL) yang telah diresmikan pada Juni 2021 lalu telah beroperasi dengan baik dan menjadi produk ekspor andalan tanah air dan Maluku Utara.
“Sebanyak 5.300 ton MHP hasil pemurnian bijih nikel kadar rendah berhasil kami kapalkan akhir Juni lalu. Ini menjadi kebanggaan kita semua, khususnya Halmahera Selatan, Maluku Utara, sebagai daerah yang pertama kali memproduksi dan mengekspor bahan baku baterai kendaraan listrik,"pungkasnya. Jumat (17/12/2021).
Tentunya, ucap Stevi, melalui HPL telah menghasilkan devisa serta memberi nilai tambah yang berlipat ganda terhadap komoditas tambang tanah air.
Hingga akhir November 2021, HPL telah mengekspor 60 ribu ton MHP. Ekspor MHP ini berdampak langsung pada peningkatan nilai ekspor Maluku Utara yang selama ini mengandalkan hasil pengolahan bijih nikel menjadi besi nikel (ferronickel) melalui pabrik peleburan (smelter).
(TribunTernate.com/Mufrid Tawary)