Ayah Korban Kecelakaan di Nagreg yang Ditemukan di Sungai Serayu: Setega Itu, Ditabrak, Dibuang Lagi
Polisi menyatakan masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kecelakaan.
Saat ini pelaku masih belum ditangkap, keluarga korban berharap kepolisian secepatnya mengungkap kasus tersebut.
Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, terdapat tiga orang laki-laki yang berada di dalam mobil yang terlibat tabrakan dengan korban.
Ketiganya saat kejadian terlihat panik dan memasukan korban ke dalam mobilnya.
Korban Handi Saputra diketahui dimasukan ke dalam bagasi, sementara Salsabila disimpan di jok tengah mobil yang diketahui berplat nomor B 300 Q tersebut.
"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," salah seorang saksi berinisial SI (25) saat diwawancarai Tribunjabar.id
SI mengatakan ketiga orang tersebut perawakannya tegap dan mempunyai peran berbeda saat proses evakuasi.
Dua orang bertugas mengevakuasi korban kemudian satu orang lain hanya berdiri memberikan perintah agar korban segera dibawa ke rumah sakit.
"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ungkap SI.
Baca juga: Doddy Sudrajat Bakal Pindahkan Makam Vanessa, Ayah Bibi Tak Bisa Berbuat Banyak, Singgung soal Dosa
Kronologi Kecelakaan dan Penemuan Korban
Peristiwa bermula saat Salsabila dijemput pacarnya, Handi Saputra dari rumahnya pada Rabu (8/12/2021) siang.
Keduanya pun pergi dengan mengendarai satu unit sepeda motor.
Sekitar 10 kemudian atau pukul 15.49 WIB, keluarga mendengar bila keduanya mengalami kecelakaan di depan POM Ciaro.
"Awalnya Salsabila sedang tidur di rumah, lalu dijemput oleh teman laki-lakinya. Selang beberapa menit, ada warga yang memberitahu, mereka kecelakaan," kata paman Salsabila, Deden Sutisna (41) dilansir dari Tribunjabar.id, Selasa (14/12/2021).
Mendengar kabar tersebut, Deden dan warga lainnya yang berada di dekat rumah korban berlari bergegas ke jalan raya.
"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit," kata Deden.
Baca juga: Ingin Kerukunan Terwujud, Mahfud MD Dorong Etnis Tionghoa agar Lebih Peduli dan Tidak Eksklusif